Karyawan Mitsubishi Motors membersihkan mobil listrik terbaru "i-MiEV" yang dipamerkan di Tokyo, Jepang, Jumat (5/6). AP/ Junji Kurokawa
TEMPO.CO, Jakarta - Mitsubishi Motors Corporation (MMC) hari ini, Senin, 11 Desember 2017, mengumumkan penandatanganan nota kesepahaman dengan pemerintah Indonesia terkait pengembangan, penggunaan, dan ketersediaan kendaraan listrik di Indonesia.
Pengumuman ini akan mendukung ambisi Pemerintah Indonesia untuk mendorong pengembangan kendaraan listrik sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi emisi CO2.
Chief Executive Officer Mitsubishi Motors Corporation Osamu Masuko mengatakan bahwa nota kesepahaman ini merupakan bentuk kepercayaan Pemerintah Indonesia kepada teknologi listrik Mitsubishi Motors.
“Pengumuman ini sekaligus menunjukan pentingnya Indonesia bagi Mitsubishi Motors dalam rencana pertumbuhan di masa depan,” kata Masuko dalam siaran pers yang diterima Tempo, Senin, 11 Desember 2017. “Kami senang dapat berperan dalam membantu mengurangi emisi di Indonesia dan mendukung transisi ke era ekonomi rendah karbon."
Masuko menjelaskan bahwa dalam kesepakatan ini langkah yang akan diambil Pemerintah Indonesia akan meliputi eksplorasi berbagai kebijakan baru dan program insentif untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik bagi pengemudi dan produsen. Pemerintah Indonesia dan Mitsubishi Motors Corporation juga akan melakukan studi bersama untuk menguji efisiensi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Mitsubishi Motors akan memberikan kontribusi langsung terhadap transisi Indonesia menuju era "ekonomi rendah karbon" (low carbon economy) dengan menyediakan 10 kendaraan listrik yang terdiri atas 8 unit SUV Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) dan 2 unit kendaraan listrik murni i-MiEV serta 4 unit pengisian daya (charging units) kepada Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan berbagai organisasi lainnya termasuk Universitas/Perguruan Tinggi Nasional dan lembaga penelitian.
Nota kesepahaman ini menunjukan komitmen jangka panjang Mitsubishi Motors terhadap Indonesia. Perusahaan ini telah masuk ke pasar Indonesia sejak 46 tahun lalu, dan pada awal tahun ini membuka pabrik perakitan baru untuk kendaraan penumpang di daerah Bekasi, Jawa Barat. Pabrik tersebut direncanakan menyediakan lebih dari 3.000 pekerjaan dengan kapasitas produksi maksimum saat ini hingga 160.000 kendaraan per tahun.
Pembukaan pabrik perakitan di Bekasi menunjukan bahwa Indonesia telah menjadi pusat produksi utama Mitsubishi Motors, sekaligus menjadi pusat kegiatan seluruh kawasan ASEAN.