Pembalap KTM Laia Sanz, asal Spanyol saat akan tampil dalam Rally Dakar 2018 di Lima, Peru, 6 Januari 2018. AP
TEMPO.CO, Jakarta - Wanita cantik asal Spanyol ini tampak seperti wanita pada umumnya. Suka bersolek, dan berdandan feminim. Penampilannya sama sekali berbeda saat berada di atas sepeda motor. Ia bisa lebih "galak" dibanding laki-laki tulen.
Ya, Laia Sanz merupakan salah satu peserta Reli Dakar 2018. Ia tergabung dengan tim KTM, bergabung dengan Sam Sunderland, juara Reli Dakar 2017 kelas sepeda motor.
Baca: MINI John Cooper Works Buggy Debut di Reli
Laia Sanz merupakan satu dari 14 wanita yang tampil di Reli Dakar. “Targetku tahun ini masuk 15 besar, tapi kali ini akan sangat sulit karena rival cukup berpengalaman,” kata Sanz dikutip dari situs resmi Reli Dakar, Senin, 8 Januari 2018.
Laia Sanz, pembalap KTM asal Spanyol saat tampil dalam Dakar Rally 2018 antara Lima dan Pisco di Peru, 6 Januari 2018. AP
Menurut Sanz, akan sangat berbahaya jika ia tampil terlalu ambisius di Reli Dakar. Ia mengakui harus pandai membaca situasi dan memastikan tidak mengalami kecelakaan. “Ini akan menjadi balapan terbaik tahun ini bagi semua pembalap motor,” ujarnya.
Simak: Joan Barreda Pimpin Klasemen Reli Dakar, Juara Bertahan Terpuruk
Jika semua berjalan dengan lancar, lanjut dia, tentu akan sangat fantastis. Ia juga bercerita bahwa tantangan terberat Reli Dakar tahun ini adalah faktor medan jalan dan cuaca. “Cuaca, bukit pasir di Peru, ketinggian dan suhu dingin di Bolivia, cuaca panas di Argentina…. Semua ini membuat balapan menjadi sulit,” ujarnya.
Hingga etape 2, Laia Sanz berada di peringkat 24 klasmen sementara (overall). Ia kehabisan cukup banyak waktu saat terjebak di bukit pasar sebelum memasuki garis finish di Pisco.
Sanz bernama lengkap Laia Sanz Pla-Giribert. Prestasinya di atas sepeda motor tak perlu diragukan lagi. Ia menyandang gelar Juara Dunia Trial 13 kali dan Juara Wanita Trial 10 kali dalam kejuaraan Outdoors Trial.
Laia Sanz, pembalap KTM asal Spanyol. Sebas Romero/Red Bull Content Pool
Wanita kelahiran Barcelona 11 Desember 1985 ini juga merupakan anggota tim wanita Spanyol dalam ajang Trial des Nations, dan berhasil memenangkan kompetisi tersebut pada tahun 2000, 2002, 2008, 2010, dan 2011.
Pada 2010, Sanz berkompetisi di Women's Enduro World Championship untuk pertama kalinya. Setahun berikutnya, ia melakukan debut dalam kompetisi Reli Dakar dan berada di posisi 39 secara keseluruhan. Posisi tersebut kembali diduduki Sanz setahun kemudian.
Baca: Cyril Despres Pimpin Klasmen Etape 2 Reli Dakar
Karir Sanz di balap sepeda motor dimulai sejak usia belia. Ia mulai belajar mengendarai sepeda saat usianya dua tahun. Pada saat usia empat tahun, Sanz mengendarai sepeda motor kakaknya tanpa diketahui siapapun. Saudari Laia, Joan, juga seorang pecinta sepeda motor, memiliki motor Montesa Cota 25 cc.
Pembalap dari tim Red bull KTM, Laia Sanz membawa motor yang akan dikendarainya jelang digunakan dalam Reli Dakar 2018 di Las Palmas, di Lima, Peru, 5 Januari 2018. REUTERS
Di tahun 1992, saat Sanz berusia tujuh tahun, ia berpartisipasi dalam Catalan Junior Championsip yang berlangsung di desanya. Saat itu, ia finish di posisi delapan yang merupakan posisi paling akhir dalam kompetisi. Tahun berikutnya ia bergabung dengan kejuaraan Race One, dan mulai saat itu dirinya bergabung dalam olahraga yang didominasi laki-laki. Saat itu belum ada kejuaraan khusus untuk wanita.
Lima tahun berselang, tepatnya pada tahun 1997, Sanz berhasil memenangkan balapan pertamanya di kejuaraan pria dengan menggunakan motor 80 cc. Pada tahun 1998, ia turut ambil bagian dalam ajang Womens Trial Cahampionship edisi pertama dan berhasil keluar sebagai juara. Saat itu ia menjadi peserta termuda dengan usia 12 tahun, dan berhasil menarik perhatian tim professional.
Laia Sanz. REUTERS
Berkat titel juara tersebut, Sanz mulai mempertimbangkan karir profesional dan ambil bagian dalam Spanish Trial Championship di tahun 1998. Dalam ajang tersebut, Lanz merupakan satu-satunya rider wanita. Di tahun 2000 ia memenangkan kompetisi Cadat di Spanyol dan sekali lagi ia merupakan satu-satunya rider wanita.
Sejak saat itu, Sanz banyak menjuarai kompetisi internasional wanita, ia berhasil menjadi juara Women’s Trial World Championship tujuh kali berturut-turut pada tahun 2000 hingga 2006.
Pada tahun 2010, Sanz berkesempatan untuk berlatih Reli Dakar bersama pereli legendaris, Jordi Arcarons. Hal tersebut merupakan salah satu impian masa kecil Sanz.
Laia Sanz. REUTERS
Sanz juga berpartisipasi dalam Women’s Endruo World Championship sebagai salah satu bagian dari pelatihannya untuk Dakar. Ia juga turut berkompetisi dan memenangkan kejuaraan dunia, Eropa, Spanyol dan Trial des Nations.
Sanz berpartisipasi dalam Reli Dakar edisi 2011 dengan menunggangi Honda CRF450X sebagai bagian dari tim Arcarons RST KH-7. Dia memenangkan kategori wanita dan berhasil memberikan performa yang konsisten dengan posisi overall 39.
Dalam Reli Dakar musim 2012, Sanz pindah ke tim Gas Gas dan mengalami kecelakaan pada reli stage keempat yang menyebabkan tangannya cidera serta tangki petrol pada motornya rusak. Namun ia teteap melanjutkan reli hingga stage akhir dan menjadi satu-satunya wanita yang berhasil menyelesikan Reli.
Laia Sanz. REUTERS
Pada tahun 2015, Sanz meraih hasil terbaiknya dan juga finish terbaik untuk pembalap wanita di Dakar dengan menempati posisi 9 di kelas sepeda motor dengan menggunakan motor Honda. Dalam edisi 2016, Sanz beralih tim ke KTM dan menempati posisi 15 dalam peringkat umum kategori motor.
Tahun ini, Sanz menargetkan masuk posisi 15 besar di kejuaraan Reli Dakar yang didominasi laki-laki itu.
DARI BERBAGAI SUMBER