Hyundai FE Fuel Cell yang diperkenalkan pada Agustus 2017. (auto.ndtv)
TEMPO.CO, Seoul - Pabrikan asal Korea Selatan, Hyundai, mengumumkan rencana produksi kendaraan listrik bertenaga baterai model lithium solid state pada 2020. Model baterai itu diklaim memiliki daya tahan dan keamanan yang lebih besar dari model lithium ion. Rencana ini juga merupakan pergerakan Hyundai dalam pasar mobil listrik.
Namun, seperti dilansir dari Reuters, beberapa analis berpendapat Hyundai sudah tertinggal dari para pesaingnya. Sebelumnya, produsen asal Jepang, Toyota Motor Corp, juga telah mengumumkan jadwal yang sama untuk mengembangkan kendaraan bertenaga baterai solid state.
Baca: Sempat Tertunda, Hyundai Bakal Meluncurkan Bus Listrik
Selain itu, langkah Hyundai dianggap kalah cepat dari perusahaan asal Jerman, Volkswagen, yang pada September 2017 telah mengamankan pasokan kobalt untuk proyek mobil listriknya dalam jangka waktu yang panjang.
Simak: Hyundai Unjuk Kemampuan Dua Truk Andalan
Beberapa produsen asal Cina, seperti BAIC dan Chongqing Changan Automobile (CCA), juga sudah mengumumkan rencana mereka mengenai produksi kendaraan listrik. Keduanya bahkan bertekad menghentikan seluruh penjualan mobil bertenaga konvensional pada 2025.
Sebelumnya, produsen asal Amerika, Ford, menyatakan akan menciptakan 15 kendaraan mobil listrik pada 2025.
Selain memproduksi mobil bertenaga listrik dan hybrid, Hyundai berencana menciptakan kendaraan bertenaga hidrogen. Sebagai langkah awal, Hyundai mulai berkoordinasi dengan Fiat Chrysler Automobiles.
REUTERS | NAUFAL SHAFLY