Logo Subaru. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan otomotif terkemuka di Jepang, Subaru, sedang melakukan penyelidikan terkait dengan dugaan pemalsuan data dalam proses produksi mobil yang dijual di dalam negeri. Situasi ini membuat saham Subaru turun hingga 8,5 persen pada hari ini di Tokyo Stock Exchange.
Baca: Inilah 6 Mobil Baru yang Dipamerkan Subaru di Tokyo Motor Show
Pada Rabu, 20 Desember 2017, Reuters melaporkan Subaru menyampaikan beberapa petugas inspeksi perusahaan memberi tahu para penyelidik eksternal bahwa data yang menunjukkan jarak tempuh kendaraan telah diubah saat proses pemeriksaan final. Hal itu dilakukan pada beberapa tipe mobil.
Sehari sebelumnya, Selasa, 19 Desember 2017, perusahaan yang berbasis di Tokyo itu berjanji akan memperbaiki pengawasan setelah praktik yang tidak sesuai dengan aturan itu terungkap beberapa bulan sebelumnya. Pada Oktober 2017, Subaru mengungkapkan staf yang tidak memiliki sertifikasi telah melakukan sejumlah tes terhadap mobil-mobil baru yang dijual di pasar domestik. Praktik tersebut sudah terjadi selama beberapa dekade.