Sejumlah pekerja mengoperasikan mesin pabrik, di pusat instalasi perakitan mobil Ford Motor Co. Henry Ford mendirikan pabrik mobil sejak 16 Juli 1903, di Detroit, Michigan. Camacari, Brasil, 27 Juli 2015. Paulo Fridman/Getty Images
TEMPO.CO, London - Produksi mobil Inggris turun 4,6 persen pada November 2017 karena penurunan permintaan domestik yang anjlok hingga 28,1 persen imbas ketidakpastian mengenai pajak Brexit dan mesin diesel.
Sebanyak 161.490 kendaraan meluncur dari lini produksi pabrikan otomotif Inggris pada bulan lalu, dengan permintaan domestik yang turun 28,1 persen dibandingkan dengan kenaikan ekspor sebesar 1,3 persen.
Baca: Produksi Mobil di ASEAN Naik Tipis
Volume produksi tahun ini sebanyak 1.577.042 unit, atau turun 2 persen jika disandingkan dengan 11 bulan pertama tahun lalu, menurut data yang dikeluarkan Society Motor Manufacturers and Traders pada hari ini, dilansir Reuters.
Badan perdagangan Inggris sebenarnya berharap produksi bisa mencapai 1,92 juta unit mobil pada tahun 2017, namun melihat kondisi saat ini produksi mobil kemungkinan hanya mencapai 1,73 juta unit.
Pabrikan mobil pun khawatir penurunan itu terjadi terkait rencana penerapan tarif menyusul langkah setelah Inggris keluar dari Uni Eropa pada Maret 2019.
Ketidakpastian apakah pemerintah Inggris akan menaikkan pajak atas mobil diesel juga membuat permintaan di segmen itu anjlok 16 persen sepanjang tahun ini.
Baca: Komponen Lokal Mobil Toyota Terkendala Bahan Baku
"Ketidakpastian Brexit, ditambah dengan kebingungan mengenai pajak diesel dan rencana ramah lingkungan, terus mempengaruhi permintaan domestik mobil baru dan juga output produksi," kata Chief Executive SMMT Mike Hawes.
"Di sisi lain, ekspor tumbuh pada bulan November, ini memperkuat bagaimana permintaan luar negeri tetap menjadi pendorong bagi manufaktur mobil di Inggris," kata Hawes.