Presiden Lexus Internasional Yoshihiro Sawa (kiri) bersama petinggi Lexus saat memperkenalkan mobil swakemudi Lexus LS+ di Tokyo Motor Show, Tokyo Big Sight, Tokyo, Jepang, 25 Oktober 2017. TEMPO/Wawan Priyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan pabrik ke diler atau wholesales Lexus Indonesia turun 57,04 persen bulan November dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2016. Satu alasannya adalah dua bulan terakhir ini perusahaan hanya akan memenuhi inden konsumen.
Lexus sejak bulan lalu mengatakan bahwa sudah kehabisan stok 2017. Merek mewah milik Toyota Motor Co ini merasa pertumbuhan tahun ini sudah di atas target perusahaan. Sepanjang tahun ini, kenaikan penjualan di atas 20 persen sudah dikantongi.
Baca: Ada Parkir Khusus bagi Pemilik Mobil Lexus di 3 Mal dan 2 Hotel
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ke diler Lexus naik 23,44 persen sepanjang 11 bulan pertama 2017, atau menjadi 1.264 unit. Sebanyak 96,44 persen di antaranya adalah bekat SUV (sport utility vehicle). RX 200 t memang menjadi penguasa SUV premium sepanjang tahun ini. Mobil ini membukukan penjualan ke diler sebanyak 959 unit atau 75,87 persen dari capaian perusahaan.
Menurut General Manager Lexus Indonesia Adrian Tirtadjaja, selain berkat SUV, hal ini membuktikan strategi Lexus Indonesia mengedepankan layanan terhadap konsumen terbilang berhasil. Sebagai merek yang baru menginjakan kaki sejak 2011, seluruh produk yang dipasarkan dengan harga di atas Rp1 miliar sukses melakukan penetrasi ke kalangan konglomerat Tanah Air.
Baca: Penjualan Oktober: Lexus Naik 2 Kali Lipat, RXt200 Jadi Andalan
Beberapa kali Lexus memang memiliki cara yang tidak lazim. Seperti contohnya membangun taman yang lengkap dengan kolam saat mengikuti ajang otomotif GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2017. Bahkan tahun sebelumnya Lexus menciptakan lapangan golf bagi setiap orang yang berkunjung ke stan mereka.
