Suzuki
TEMPO.CO, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Motor menghentikan sementara pengiriman mobil completely built up (CBU) ke Vietnam. Sebab negara tersebut memberlakukan aturan impor baru yang disebut dengan Decree 116.
Dept Head of Export & Import PT SIM Hady Surjono Salim mengatakan bahwa tetap berkeinginan melanjutkan ekspor ke Vietnam. Akan tetapi masih menunggu sosialisasi aturan baru tersebut. “Vietnam 1 dari 5 besar negara tujuan ekspor, di mana dengan besaran 11 persen dari total ekspor pada tahun 2017,” kata Dept Head of Export & Import PT Suzuki Indomobil Motor Hady Surjono Salim, Kamis 26 Januari 2018.
Baca: Maruti Siapkan Kakak Suzuki Ignis, Lebih Kecil dari Vitara Brezza
Sepanjang 2017, Suzuki mengirim 3.149 unit mobil CBU ke Vietnam. Model APV berkontribusi 86,09 persen dan Ertiga sisanya.
Kendati demikian, SIM mengatakan penundaan ekspor ke Vietnam tidak merugikan perusahaan. Sebab, spesifikasi model yang dikirim ke sana serupa dengan satu negara di Asia lainnya.
Adapun mengutip Nikkei Asian Review, Toyota Motor dan Honda Motor telah menghentikan ekspor ke Vietnam sejak awal tahun karena aturan baru itu. Di dalam aturan itu mewajibkan setiap perusahaan membawa vehicle type approval (VTA) dari negara asal.
Selain itu aturan yang lebih memberatkan adalah pengecekan emisi dan keselamatan yang harus dilakukan pada setiap pengapalan dan per model. Sebelumnya hal ini hanya dilakukan pada pengiriman perdana.
Baca: Suzuki GSX-R 150 Kini Geser Penjualan Satria FU
Kondisi itu diperparah karena pemerintah Vietnam akan mengembalikan semua mobil CBU apabila tidak memenuhi persyaratan baru itu. Hal ini pun membuat perusahaan otomotif yang memasok kendaraan utuh ke Vietnam salah satunya Suzuki menghentikan kegiatannya untuk sementara, termasuk juga yang berasal dari Indonesia.