Toyota IZOA meluncur di Cina. Model ini dikenal sebagai Toyota C-HR di Indonesia. (netcarshow.com)
GOOTO.COM, Jakarta - Toyota memamerkan mobil listrik untuk salah satu produk unggulannya, Toyota C-HR di Beijing Motorshow. Tren kendaraan yang kompak namun keren menjadi alasan Toyota merilis C-HR. Saat ini, Toyota C-HR yang dipasarkan menggunakan mesin bensin dan mesin hybrid. Toyota C-HR bermesin listrik akan diluncurkan pertama kali di Cina pada 2020.
Produsen mobil Jepang tidak mengungkapkan spesifikasi lengkap Toyota C-HR bertenaga listrik tetapi menegaskan itu akan menjadi satu dari 10 mobil listrik yang akan ditawarkan oleh pembeli Cina sebelum akhir dekade ini. Selain Toyota C-HR, Toyota juga menegaskan akan meluncurkan versi plug-in dari Corolla Cina dan Levin sedan selama periode yang sama. Semua akan dikembangkan, direkayasa dan diproduksi di Cina menyusul investasi besar dalam fasilitas R&D lokal di wilayah tersebut.
Baca: Toyota C-HR Laris, Ini Warna Favorit yang Dipilih Konsumen
Berdasarkan platform yang sama dengan Toyota C-HR bertenaga bensin, CH-R listrik adalah mobil listrik pertama yang muncul berdasarkan arsitektur TNGA Toyota yang sangat fleksibel seperti Prius.
Permintaan mobil listrik terus meningkat dengan cepat untuk kendaraan nol-emisi di Cina. Pada 2017, Toyota menjual lebih dari 140.000 kendaraan listrik.
Sempat menjadi kontroversi, pemerintah Cina pada tahun lalu menegaskan bahwa mulai mempertimbangkan untuk melarang penjualan mobil diesel dan bensin dalam waktu dekat sebagai tanggapan atas kekhawatiran terhadap kualitas udara lokal.
Keputusan untuk melarang produksi dan penjualan mobil bermesin bakar di pasar terbesar dunia akan memiliki implikasi besar bagi industri mobil global yang membuat lebih dari 28 juta mobil di negara paling padat di dunia ini.
Baca: Perbedaan Datsun Cross yang Menggunakan Basis Datsun Go
Perusahaan induk Volvo, Geely, mengatakan bahwa mereka benar-benar menyiapkan diri dan akan menjualmenjual satu juta mobil listrik murni di Cina pada 2025. Cina telah mengumumkan pada akhir 2018, 8 persen dari semua penjualan pabrikan mobil harus terdiri dari kendaraan hybrid bertenaga baterai atau plug-in. Angka itu naik menjadi 12 persen pada 2020.