Modifikasi Daihatsu Granmax bekas mobil pos. TEMPO/Anwar Siswadi
GOOTO.COM, Bandung - Daihatsu Granmax 2010 dipermak tampil kinclong dengan warna jingga, bagian dalamnya memanjakan penumpang. Kabin tengahnya dibuat seperti bioskop mini eksklusif lengkap dengan perangkat sound system di bagian belakang.
Mobil milik Rezha Mukti, 28 tahun, itu awalnya bekas mobil operasional PT Pos di Pekalongan, Jawa Tengah. Warga Semarang itu membelinya pada 2016. Bersama kelompok modifikasi Granmax di kotanya, Rezha membahas konsep wujud baru mobilnya.
Baca: Kontes Modifikasi Daihatsu 2018 Diikuti 51 Peserta
Hasil karyanya itu disertakan di ajang Indonesia Auto Modified 2018 di Yogyakarta, lalu pada 12-13 Mei di Graha Manggala Siliwangi Bandung.
Pada bagian atap, ia memasang sunroof dari sedan Mercedes Benz. Namun ketika hujan, air masih bisa merembes masuk. “Cara pasangnya kurang benar, harusnya bukan kacanya saja yang di pasang tapi pinggiran kap dari mobil aslinya juga,” kata dia di sela acara.
Modifikasi Daihatsu Granmax bekas mobil pak POS. TEMPO/Anwar Siswadi
Gubahan interior terlihat dominan, terutama dari kabin bagian tengah ke belakang. Begitu pintu tengahnya digeser, sofa dengan jok kulit hitam seperti menantang untuk dinikmati. Apalagi di hadapannya terpasang televisi 15 inch berlayar datar di rak kayu. “Rak itu tadinya bekas mini bar,” kata dia. Jika tak ingin menonton, layar televisi bisa diturunkan otomatis dan masuk ke dalam rak.
Posisi jok tengah dimundurkan agak ke belakang. “Supaya kaki ibu saya nyaman, bisa selonjoran, nggak nekuk terus di perjalanan, “ kata Rezha. Jok tengah itu dibuat statis senderan punggungnya untuk memberi ruang yang cukup di bagian belakang.
Baca: Kisah Pemesanan Motor Gibran Rakabuming Lewat Medsos
Dia membuang jok belakang agar tumpukan speaker sound system punya tempat yang cukup. Pada kontes modifikasi yang terbaru, ia menambahkan meja kecil di belakang mobil sebagai kafe mini. Sebuah teko listrik dipasang untuk membuat kopi tetap panas.
Berbiaya modifikasi Daihatsu ini Rp 40 juta, mobil itu jarang dipakai untuk keseharian. Kecepatan kendaraan pun dipatok hanya 40-60 kilometer per jam. Sebab jika melaju lebih dari angka itu apalagi di jalan tak mulus, pernah membuat sistem operasi audio visual di mobilnya mati total.