Deretan mobil Esemka jenis pikap yang diparkir di halaman sisi timur pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, pada Senin, 22 Oktober 2018. TEMPO/Dinda Leo Listy
GOOTO.COM, Boyolali - Mobil Esemka jenis pikap yang diparkir di halaman pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) saat ini jumlahnya semakin bertambah jika dibandingkan pada awal Oktober lalu.
Dari puluhan mobil pikap yang didominasi warna putih itu, ada juga beberapa mobil sejenis yang bercat silver (abu-abu). Hal itu terlihat saat Tempo kembali menengok pabrik PT SMK yang berada di wilayah Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, pada Senin, 22 Oktober 2018.
Dari pantauan Tempo pada 2 Oktober, hanya terlihat belasan mobil Esemka jenis pikap yang semuanya bercat putih di halaman sisi timur pabrik PT SMK. Saat itu, salah satu satpam PT SMK mengatakan mobil Esemka jenis pikap itu jumlahnya hanya sekitar sepuluh unit.
Baca: Mobil Esemka Akan Meluncur, Begini Situasi Pabriknya di Boyolali
“Ya sementara baru ada itu. Kalau di dalam gedung tidak ada lagi,” kata seorang satpam saat ditemui Tempo pada 2 Oktober. Sayangnya, Tempo kini belum berhasil mengorek keterangan dari satpam ihwal bertambah banyaknya jumlah mobil Esemka jenis pikap yang diparkir di pabrik yang terletak sekitar lima kilometer di barat Bandara Adi Soemarmo Solo itu.
Gerbang besi bercat putih di pabrik itu, yang sebelumnya dibuka lebar, kini tertutup rapat. Dua-tiga satpam yang semula berjaga di gazebo di balik pagar kali ini terlihat berjaga di pos utama berupa bangunan semi permanen di sisi barat gedung showroom (bangunan paling depan PT SMK yang menghadap ke selatan). Satpam kini tidak bersedia menjawab pertanyaan wartawan.
Tulisan PT SMK (pojok kanan atas) yang sebelumnya masih ditutup kain pada awal Oktober lalu saat ini, Senin, 22 Oktober 2018, sudah terbuka. TEMPO/Dinda Leo Listy
Menurut salah satu warga Dukuh Senting yang rumahnya tidak jauh dari pabrik PT SMK, mobil-mobil Esemka jenis pikap itu sudah cukup lama dibiarkan terpanggang terik sinar matahari tanpa atap pelindung ataupun kain penutup. “Yang sekarang jumlahnya belum seberapa. Dulu lebih banyak lagi, sampai diparkir di halaman pabrik sebelah barat. Tapi sekarang kemana kami tidak tahu,” kata perempuan berusia 30-an tahun itu.
Baca: Kemenhub Sebut Mobil Esemka Sudah Lolos dalam Uji Tipe Kendaraan
Perempuan itu menambahkan, saat ini aktivitas di dalam pabrik PT SMK sudah berjalan normal. “Sekarang kalau sore sudah tutup, karyawannya pada pulang. Sekitar dua bulan lalu, saat masih lembur, suara mesin dari dalam pabrik kadang masih terdengar sampai malam,” kata warga yang tidak bersedia menyebutkan namanya itu.
Menurut informasi yang beredar di kalangan warga, Sekretaris Desa Demangan Hari Listanto mengatakan mobil-mobil Esemka jenis pikap itu didatangkan dari luar pabrik menggunakan truk-truk kontainer. “Dari mana tepatnya saya kurang tahu. Sekitar dua bulan lalu, ada iring-iringan truk kontainer lewat depan rumah saya, masuk ke pabrik (PT SMK),” kata Hari.
Hari menambahkan, salah satu truk kontainer itu bahkan sempat menyenggol kabel listrik rumahnya. “Kejadiannya sekitar pukul 23.00, jadinya rumah saya gelap gulita sampai pagi. Keesokan harinya saya baru melapor ke PT SMK dan kabel listrik di rumah saya langsung diperbaiki,” kata Hari.
Ikuti perkembangan lebih lanjut tentang mobil Esemka di Tempo.co dan Gooto.com.