Harga Tanah di Sekitar Lokasi Pabrik Mobil Esemka Melambung
Reporter: Dinda Leo Listy (Kontributor)
Editor: Wawan Priyanto
Selasa, 23 Oktober 2018 17:15 WIB
Ratusan mobil Esemka jenis pikap yang diparkir di halaman sisi timur pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, pada Selasa, 23 Oktober 2018. TEMPO/ Dinda Leo Listy
Iklan
Iklan
GOOTO.COM, Boyolali - Sekretaris Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Heri Listanto, mengatakan keberadaan pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) atau mobil Esemka secara langsung telah mendongkrak harga tanah di wilayah desanya.
"Sebelum ada pabrik PT SMK, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di sini hanya sekitar Rp 30.000 per meter persegi. Sekarang sudah melambung sampai pada kisaran Rp 100.000 - Rp 200.000 per meter persegi," kata Heri saat ditemui Tempo di kantornya pada Selasa, 23 Oktober 2018.
Heri mengatakan, NJOP tanah di desanya mulai merangkak naik sejak pabrik yang dikabarkan sebagai tempat perakitan mobil Esemka itu mulai dibangun pada 2016. "Ada beberapa warga yang membuka usaha kos, tapi sepertinya masih sepi. Karyawan dan pekerja magang di pabrik itu mayoritas dari area Solo Raya, jadi mereka tidak perlu kos," kata Heri.
Diberitakan sebelumnya, pabrik PT SMK berdiri di atas tanah kas Desa Demangan seluas sekitar 11 hektare dengan sistem sewa selama 30 tahun. "Sewanya dibayar per tahun. Tapi berapa nilai sewanya saya kurang tahu," kata Heri yang baru sekitar lima bulan menjabat sebagai Sekretaris Desa Demangan.
Suasana aktivitas di pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di wilayah Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, pada Selasa, 23 Oktober 2018. TEMPO/Dinda Leo Listy
Pemerintah Desa Demangan juga berharap agar PT SMK merekrut warganya menjadi karyawan. Heri berujar, PT SMK yang diketahui sudah mulai beraktivitas sejak beberapa bulan lalu. Namun, hingga kini produsen mobil Esemka itu tidak kunjung membuka lowongan kerja.
"Sampai ada warga yang menitipkan surat lamaran kerja lewat perangkat desa. Tapi ya sekarang belum ada panggilan. Sementara pabrik itu sudah mempekerjakan banyak orang dari luar Desa Demangan," ujar Heri.
Salah satu satpam di PT SMK mengatakan perusahaan tempat dia bekerja belum diluncurkan secara resmi. Sehingga pabrik yang berjarak sekitar lima kilometer di barat Bandara Adi Soemarmo Solo itu belum membuka lowongan kerja. "Dulu banyak juga yang kemari menitipkan surat lamaran kerja. Ya saya kumpulkan, lalu saya teruskan ke atasan," kata satpam yang tidak bersedia disebutkan namanya itu saat ditemui Tempo pada 2 Oktober lalu.
Iklan