Mobil listrik Blits akan melakukan uji coba jelajah nusantara sejauh 15.000 kilometer untuk mengikuti ajang Rally Dakar di Argentina. TEMPO/Wisnu Andebar
GOOTO.COM, Jakarta - Sebelum Mobil listrik Blits diterjunkan di Reli Dakar harus diuji semaksimal mungkin, sehingga dilakukan uji coba dengan eksplor indonesia. Bekerja sama dengan PLN, uji coba ini mengusung tema PLN Blits Eksplore Indonesia.
Direktur Proyek Blits, Sujono, menjelaskan bahwa pemilihan rute eksplore Indonesia sebagai arena uji coba karena ada beberapa tujuan yang ingin dicapai. Di antaranya mempromosikan sumber energi terbarukan lewat mobil bertenaga listrik. "Kami juga ingin menghadiahkan mobil listrik di ulang tahun NKRI pada 17 Agustus 2019 setelah berhasil menempuh jarak 15.000 kilometer,” ujarnya di Jakarta pada Senin, 12 November 2018.
Baca: Ikut Reli Dakar, Mobil Listrik Blits Jalani Uji Coba 15.000 KM
Selain itu, lanjut dia, intinya tim Blits ingin menguji seberapa tahan mobil sebelum diterjunkan pada ajang Reli Dakar. Ia berharap Blits bisa finis, dan dapat melebihi ekspektasi.
Sujono menambahkan bahwa perjalanan Blits tidak semudah yang diperkirakan karena harus jatuh bangun, gagal, rusak, rontok, ambrol. “Hal Itu memang beberapa kali dialami oleh tim,” katanya.
Hal ini menyebabkan peluncuran Blits mengalami rescehdule dan baru pada Senin, 12 November 2018 tiba di Budi Luhur, Jakarta, dengan start yang sedikit dimodifikasi. Rencana awal start di Sabang dan finis di Marauke sekaligus memperingati hari kemerdekaan NKRI pada 17 Agustus 2019.
Baca: Mobil Listrik Blits Diklaim Bisa Menempuh 300 KM Sekali Charging
Namun start diubah dari Jawa untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada mobil. “Jika terjadi sesuatu dengan mobil, alternatifnya masih mudah,” katanya.
Berdasarkan hasil evaluasi dari tim Blits, performa mobil dari hari ke hari makin bagus. Karena tim selalu mengisi data mobil di setiap perjalanan.
Universitas Budi Luhur dan ITS dalam perjalanan ini menggandeng beberapa pihak seperti PT PLN, PT Pertamina, Kemenristekdikti, dan PT Goodyear Indonesia.