5 Tip Mudah Memeriksa Motor Bekas Sebelum Membelinya
Reporter: Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor: Wawan Priyanto
Sabtu, 15 Desember 2018 18:44 WIB
Ratusan motor bekas dipamerkan di sela peluncuran situs momotor.id di Jogja City Mall Jumat, 14 Desember 2018.Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan
Iklan

GOOTO.COM, Yogyakarta - Peminat motor bekas belum meredup. Bahkan saat ini pihak leasing atau lembaga pembiayaan pun berlomba-lomba menggandeng berbagai dealer motor bekas untuk bekerjasama menggarap pasar konsumen pemburu motor bekas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun seringkali motor bekas yang terlanjur dibeli konsumen tak sesuai harapan. Banyak kasus belum lama motor bekas yang baru dibeli dipakai, sudah minta mondok atau dirawat di bengkel karena muncul persoalan. Biaya pun akhirnya membengkak dan merugikan konsumen.

Untuk mengantisipasi kekecewaan membeli motor bekas di belakang, ada baiknya konsumen memiliki sudut pandang membeli motor seperti halnya pedagang motor bekas kulakan. Demi meminimalisir biaya yang membengkak di kemudian hari setelah motor itu dibeli.

Baca: Awas Motor Bodong, Simak Cara Mengenalinya

Pemilik showroom motor bekas Semangat Motor Yogyakarta yang sudah beroperasi lebih dari 18 tahun di Kota Gudeg, Doni Erwanto alias Sentot menuturkan, ada beberapa poin penting ketika membeli motor bekas agar tak menyesal belakangan.

“Dari mesin, cat, list, pelek, sampai las-lasan harus dicek dengan seksama, bisa terlihat kondisi motor itu, “ ujar Doni kepada Tempo Sabtu 15 Desember 2018.

Doni pun membeberkan beberapa tips sederhana mengecek kondisi motor bekas apakah layak dibeli atau tidak.

1.Cek kondisi fisik bagian mesin

Doni menuturkan, ketika ada orang coba menjual motor kepadanya, ia akan mengamati bagian mesin dengan seksama.

“Saya akan lihat kondisi perpak (gasket) dan baut-baut pada mesin dulu, sudah pernah dibuka atau belum mesinnya. Ini bisa dilihat dari warna asli bawaan pabrik apa sudah berubah belum,” ujar Doni.

Kondisi perpak ini sebagai pintu masuk untuk mengetahui apakah motor itu pernah bermasalah dengan mesinnya. Sebab perpak ini menghubungkan bagian silinder atas dengan mesin tengah. Jika perpak itu sudah pernah diganti, artinya bagian seher hingga setang seher juga pernah diganti dan menandakan mesin motor tak orisinil lagi. 

2. Cek suara mesin dengan menutup lubang knalpot

Motor bekas yang mesinnya masih sehat bisa dilihat dari suaranya yang masih normal. Saat motor dihidupkan tak perlu dipaksa dengan menarik handel gas dengan kuat. Tapi cukup dengan ditutup bagian lubang knalpotnya dengan tangan lalu didengarkan suara mesinnya apakah suaranya cukup senyap atau berisik. Jika suara mesin itu berisik tak wajar saat lubang knalpot ditutup, menjadi indikasi kuat mesin tak waras dan butuh perbaikan.

Baca: Situs e-Commerce Milik Adira Finance Jamin Tak Jual Motor Bodong

“Saat gas buang itu tak keluar, kondisi mesin dengan kompresi itu seharusnya tetap senyap, tak ada suara berisik, “ ujarnya. Berisiknya suara mesin saat kondisi hidup menandakan ada gangguan. Misalnya pada bagian laher bandul. Bagian laher bandul ini hanya biasanya hanya bisa presisi ketika dipasang oleh pabrikan. Beda dengan presisi yang dilakukan bengkel biasa yang mengandalkan manusia.

3. Cek kondisi list dan cat pada body

Doni menuturkan, meski sepele, list pada bodi motor bisa menjadi petunjuk apakah motor itu pernah jatuh atau tidak. List pada bodi yang masih asli biasanya tertutup rapi oleh lapisan bening pelindungnya atau klir-nya seperti bawaan pabrik. Namun jika lapisan pelindung list sudah tampak permukaannya tak beraturan, patut dicurigai bodi motor pernah mengalami masalah seperti pecah saat terjatuh atau lainnya.

Untuk mengetahui cat motor itu asli bawaan pabrik atau tidak, bisa dilihat dan diraba. Jika sudah bukan cat asli, pori-porinya tampak lebih besar dan catnya tampak lebih tebal.

4. Jangan terkecoh kilometer rendah

Doni menyarankan saat membeli motor bekas tak perlu terlalu mempertimbangkan berapa kilometer motor itu sudah pernah berjalan. Sebab saat ini tak hanya speedometer manual yang bisa disetel ulang, melainkan speedometer digital pun juga sudah bertebaran jasa untuk setel ulangnya. 

5. Cek kondisi las-lasan dan bagian kaki-kaki

Satu hal paling sulit membedakan motor bekas orisinil dan bukan terletak pada bagian las-lasan. Bawaan pabrik, bagian las-lasan seperti bawah tangki atau as atau rangka garpu tampak hanya pengelasannya tipis dan rapi. Beda jika dilas ulang akan tampak lebih tebal permukaannya dan menjadi penanda pernah ada masalah seperti patah atau rusak tertabrak.

Baca: Transaksi Motor Bekas di Yogyakarta Masih Menggiurkan

Doni pun menuturkan, saat ini banyak sekali motor yang sudah bawaan menggunakan pelek racing. Namun pelek racing bawaan pabrik ini seringkali diakali dengan pelek murah yang haragnya selisih jauh.  Misalnya di area DIY Jawa Tengah, popular dengan istilah pelek Klaten, yakni pelek racing dengan harga separo dari pelek racing asli dengan kualitas bahan lebih rendah karena bukan pabrikan.

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi