Petinggi Isuzu memperkenalkan truk terbarunya. TEMPO/Wawan Priyanto
GOOTO.COM, Jakarta - PT Isuzu Astra Motor Indonesia akan meluncurkan 5 model baru sepanjang 2019. Dari jumlah itu, 1 model diluncurkan di awal tahun yakni New Isuzu GIGA Tractor Head. Model ini akan bersaing dengan Mitsubishi Fuso Fighter yang baru akan meluncur pada Kamis sore, 24 Januari 2019.
Model selanjutnya yang akan diluncurkan adalah Isuzu D-Max. Direktur Marketing LCV PT IAMI Joen Boedi Putra mengatakan bahwa Isuzu D-Max akan diluncurkan pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2019. "3 model lagi ditunggu saja undangannya," kata Boedi di sela-sela peluncuran New Isuzu GIGA Tractor Head, Kamis, 24 Januari 2019, di Senayan, Jakarta.
General Manager Marketing Division PT IAMI Attias Asril menambahkan bahwa kelima model baru itu untuk mendongkrak target penjualan tahun 2019 sebanyak 30.170 unit.
Baca: Toyota Avanza 2019 Muncul, Isuzu Akan Siapkan New Panther
Tahun ini, lanjut dia, Isuzu Indonesia menargetkan penjualan sebanyak 30.170 unit. Target ini naik 21,6 persen dibanding pencapaian penjualan sepanjang 2018 sebesar 25.286 unit. Dari target ini, Isuzu Elf tetap mendapatkan porsi tertinggi dengan target 17.200 atau naik 15 persen dari pencapaian 2018.
Isuzu GIGA mendapatkan beban target sebesar 5.250 unit, naik 24 persen dari penjualan 2018 sebesar 4.212 unit. Produk global yang tahun lalu diluncurkan di Indonesia untuk pertama kalinya di dunia, Isuzu Traga mendapatkan porsi kenaikan yang paling tajam, yakni 92 persen, dari 2.751 unit (2018) menjadi 5.300 unit tahun ini. Kenaikan target penjualan juga dibebankan pada Isuzu D-Max, dari 528 unit (2018) menjadi 680 unit tahun ini.
Selain target kenaikan penjualan, IAMI ternyata juga menurunkan target penjualan pada dua produknya yakni Isuzu Panther dan Isuzu mu-X. Isuzu Panther targetnya dikurangi dari 2.078 (2018) menjadi 1.700 unit atau turun 18 persen. Sedangkan Isuzu mu-X dari 737 (2018) menjadi 620 unit (2019).
Baca: Alasan ACC Mengandalkan Isuzu MU-X Jadi Mobil Operasional
Target ini dinilai realistis yang didasarkan pada berbagai indikator seperti regulasi otomotif (Euro 4, standar emisi, over dimension over load policy, dan pembatasan usia kendaraan), infrastruktur, demografi, dan digital technology.
Khusus untuk Isuzu Panther, Boedi menjelaskan bahwa saat ini pihaknya menunggu keputusan dari mitra (Isuzu Jepang) untuk pengembangannya. Isuzu Panther, lanjut dia, bisa saja pengembangannya diteruskan di Indonesia, atau diambil alih Jepang dan dilimpahkan ke negara lain.
"Tren penjualan Isuzu Panther saat ini menurun karena ketatnya kompetisi di segmen MPV medium. Kami belum ada rencana pengembangan untuk Isuzu Panteher, masih menunggu rencana terbaru dengan mitra di Jepang pada April nanti," ujarnya.