Sepeda motor kustom bermesin Toyota Kijang karya Bokor Custom. 9 Februari 2019. TEMPO/Wisnu Andebar
GOOTO.COM, Bogor - Owner Bokor Custom, Julian Hidayat alias Bonyok mengatakan bahwa merawat motor kustom itu cukup sederhana. Asalannya, motor kustom dibangun berdasarkan kemauan sendiri, apa yang ada dipikiran dituangkan ke motor. Tujuan dari kustom kan supaya beda, dan motor tidak ada yang menyamai.
"Jadi perawatannya cenderung kita sendiri yang tau, motor perlunya apa kita yang tau. Soalnya itu motor kan bikinan sendiri," ujarnya kepada Tempo di bengkel Bokor Custom, Bogor pada Sabtu, 9 Februari 2019.
Ia melanjutkan, kalau buat perawatan mesin yang jelas servis standar saja seperti ganti oli dan lainnya, tak jauh beda dengan motor pabrikan.
Baca: Sadis, Motor Kustom Asal Bogor Ini Pakai Mesin Toyota Kijang
Proses pengecatan dan pemilihan bahan dasar cat pada rangka juga bisa pengaruh terhadap keawetan rangka itu sendiri, dalam hal ini pemilihan kualitas bahan cat harus diperhatikan. "Kalau saya, intinya sebelum dicat semua harus bersih dan proses pengamplasan harus detail. Sehingga usia cat bisa bertahan lama. Tapi balik lagi ke pemilik motor bagaimana pemakaiannya, kalau bisa merawatnya pasti awet," katanya.
Baca: Motor Kustom Bermesin Toyota Kijang Akan Dijual, Simak Harganya
Membangun motor kustom di Bokor Custom, menurut Bonyok paling lama tiga bulan, karena menyesuaikan budget konsumennya juga, jika dana sesuai dengan konsep, paling cepat jadi dalam dua bulan. Biasanya pengerjaan yang lebih lama terjadi pada konsep Bobber dan Chopper. Alasannya karena separuh rangka dibuat ulang dan harus meluruskan dan mengukur frame.
Sedangkan konsep Cafe Racer lebih simpel karena kaki-kaki masih bawaan motor aslinya, cuma merubah dudukan jok saja. "Konsep yang paling simpel menurut saya itu memang Cafe Racer, dia tidak banyak perubahan," ujar Bonyok.