Sebuah mobil nekat menerebos genangan air yang membanjiri jalan sebuah perumahan di Priuk, Tangerang, Banten, Rabu, 30 Januari 2019. Banjir setinggi 60 cm tersebut karena meluapnya Kali Sabi akibat dari hujan deras yang terus menurus mengguyur Tangerang. ANTARA/Muhammad Iqbal
GOOTO.COM, Jakarta - Genangan air selama musim hujan terjadi di mana-mana. Saat mengendarai mobil saat melewati genangan air atau banjir perlu trik agar mesin mobil tak mogok. Ada beberapa yang perlu diperhatikan, yaitu lubang yang tidak terlihat, dan kedua ketinggian dan cipratan air yang dapat merusak komponen kendaraan baik motor dan mobil.
Baca: Dampak Buruk Penggunaan Spion Motor Tangkai Pendek dan Kecil
Senior Manager Service Division PT Honda Prospect Motor Muhamad Zuhdi membagikan kiat bagi para pengendara khususnya mobil saat melalui genangan air. Menurutnya, langkah awal yang harus diambil adalah menghindari genangan air bila memungkinkan. "Usahakan hindari banjir atau jalan yang tergenang air. Namun, bila harus melaluinya dan ternyata mesin mobil mati, jangan coba dihidupkan lagi dengan menstater," ujarnya di Jakarta, Minggu 17 Februari 2019.
Alasannya, ada kemungkinan mobil mengalami water hammer atau kondisi mesin mati mendadak karena ada cairan yang masuk ruang bakar, termasuk kelistrikan mobil sudah terganggu karenanya. Apabila dihidupkan kembali, malah akan semakin merusak komponen listrik yang ada.
Anggapan bahwa pengendara harus mempertahankan gas di perseneling rendah saat melalui genangan air juga dibenarkan oleh Zahdi. Menurutnya, hal itu dilakukan agar menjaga air tidak masuk knalpot dan menghalangi aliran pembuangan. "Kalau sedikit saja gas turun dan tekanan air lebih kuat masuk ke dalam maka mesin juga akan mati karena tidak ada saluran untuk gas buangan," paparnya.
Baca: Helm Anda Bau Apek, Begini Cara Mengatasinya
Salah satu layanan prima purnajual Honda adalah dengan memberikan saran kepada konsumen bila kendaraannya terendam di genangan air. Terdapat tiga level batasan genangan air yang dapat merusak komponen mobil, termasuk juga saran perbaikan di dalamnya.
Batasan tertinggi adalah Level A. Pada level ini genangan air sudah mencapai setengah bodi mobil atau telah mencapai kursi kabin. Dalam keadaan ini, Honda menyarankan bagi pengendara untuk memeriksakan total mesin dan kelistrikan kendaraan.
Kemudian Level B adalah genangan mencapai setengah ban mobil atau telah membasahi karpet kabin. Artinya ada kemungkinan air masuk melalui sela pintu mobil. Pada batas ini ada beberapa sistem kelistrikan yang harus diperiksa.
Simak: Ini Dampak Buruk Menggunakan Knalpot Bobokan atau Blombongan
Terakhir level C, genangan air di bawah setengah ban. Meskipun genangan air di bawah setengah ban, pengendara juga perlu mewaspadai cipratan air karena juga berpotensi menyebabkan water hammer. "Cipratan air dapat masuk ke intake manifold melalui saluran udara dan menyebabkan water hammer," ujar Zahdi.