Seorang montir mengganti ban sepeda motor di sebuah bengkel di kawasan jalan Patimura, Malang, Jawa Timur, 13 Juli 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat
GOOTO.COM, Jakarta - Ban tubeless menjadi pilihan bagi pengendara sepeda motor karena beberapa keunggulan yang dimiliki dibandingkan ban dengan ban dalam.
Meski demikian, ban tubeless ini juga memerlukan perhatian khusus dari para pengendara sepeda motor. Tujuannya agar usia pakai ban tubeless motor menjadi lebih awet.
Baca juga: Cara Mengenali Ban Mobil yang Harus Pensiun
"Kalau untuk ban tubeless harus rajin pengecekan angin. Kalau pengin usianya awet dan kuat harus rajin cek angin," kata Muhamad Sobari, 19 tahun, mekanik Planet Ban Bekasi saat ditemui Antara, Jumat, 1 Februari 2019.
Dia juga mengatakan tidak ada batas maksimum penambalan pada ban tubeless jika terjadi kebocoran.
"Tergantung ukuran bocor. Kalau bocornya di samping dan susah ditambal itu harus diganti. Kalau jumlah tambalan sih relatif, tapi kalau terlalu banyak juga harus diganti," ucapnya.
Baca juga: Awas! Pentil Ban Tubeless Bisa Tersumbat Cairan Anti Bocor
Sulung (20) dari Klinik Ban juga menyarankan agar pengendara sepeda motor mengisi angin ban tubeless dengan nitrogen agar lebih awet. "Kalau nitrogen anginnya murni enggak ada uap air. Kalau angin biasa kan dari kompresor dan ada uap air. Kalau angin biasa bannya cepat panas dan membuat pantulannya keras," katanya.
Sulung juga mengatakan untuk memperhatikan beban yang diangkut oleh sepeda motor. Jika membawa beban berat akan berpengaruh pada usia pakai ban tubeless. "Kalau sehari-hari bawa beban enggak terlalu berat bisa awet. Kalau beban berat pengaruh ke tekanan ban dan bisa cepat tipis," kata Sulung.