TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum turing, para rider harus memperhatikan kondisi motor dan kondisi tubuh, pastikan keduanya dalam keadaan fit.

Seperti yang dijelaskan Founder Yamaha Lexi Community Indonesia (YLCI), Baba Zeal. “Yang pasti saat turing perhatikan safety riding, kita harus jaga kondisi motor juga kondisi badan,” ujarnya kepada Gooto Sabtu, 6 April 2019.

Baca: 6 Hal yang Perlu Diperhatikan agar Touring Aman dan Nyaman

Ia melanjutkan, harus servis dahulu supaya tidak ada kendala di jalan, kondisi fisik tubuh juga harus benar-benar fit. “Jangan sampai mau jalan malah begadang, itu bahaya,” katanya.

Selain memperhatikan kondisi motor dan tubuh, perlu diperhatikan juga lama berkendara, menurut Baba, perlu diterapkan sistem setiap dua jam berhenti untuk istirahat agar aman.

Ketua Umum Yamaha Lexi Community Jakarta (YLCJ), Deni Murwanto juga mengatakan, kalau di jalan cara berkendara rombongan juga mesti diatur.

“Kalau jalan sempit atau macet kita jadi satu baris, tapi kalau memang jalan lebar kita buat dua baris tapi jalan santai, sedangkan kalau ingin tambah kecepatan kita atur untuk konvoi secara zig-zag agar aman dengan jarak di depannya,” ujar Deni.

Selebihnya, lanjut Deni, harus patuhi rambu lalu lintas, juga harus terjalin koordinasi antara road captain dengan stoper, jangan sampai ada rombongan yang tertinggal.

Baca: Toyota Kijang Buaya Touring dari Jakarta ke Timor Leste

Baba menambahkan, penggunaan strobo dinilai juga tidak boleh digunakan saat turing. “Meskipun ada yang bandel tetap pasang, tapi kami melarang dipakai saat turing demi menjaga ketertiban berlalu lintas,” ujarnya.

“Kami sering melakukan turing perjalanan jauh, kemarin terakhir ke Madiun, Jawa Timur menghadiri deklarasi Chapter Madiun. Rencana nanti akhir tahun YLCJ juga mau ke Bali, dan Agustus mau ke Dieng, Jawa Tengah untuk melihat adat potong rambut gimbal,” tutur Deni.