Seorang warga tengah asyik memilih jas hujan di jalan M Toha, Tangerang, Banten, Minggu 4 Januari 2015. Beberapa waktu lalu POLDA metro jaya mengeluarkan himbauan agar pengendara motor berhati-hati ketika menggunakan jas hujan model ponco. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
GOOTO.COM, Jakarta - Meski fungsi utamanya mencegah air hujan, namun sering kali ketika dipakai, jas hujan masih bisa ditembus oleh air hujan. Hal tersebut terjadi karena jas hujan mulai lapuk. Lantas bagaimana caranya agar jas hujan tidak mudah lapuk?
Baca: Variasi Harga Jas Hujan dari Rp 10 Ribu hingga Rp 250 Ribu
Dijelaskan oleh pemilik gerai Adi Helm, Adi, jas hujan yang lapuk disebabkan cara penyimpanannya setelah dipakai. Banyak pemotor yang asal menaruh jas hujan dalam bagasi motor, lalu motor diparkir ditempat yang panas.
Ketika panas menembus bagasi motor, maka jas hujan otomatis akan mengalami pelapukan. Sehingga lama kelamaan fungsi utama jas hujan tidak bekerja dengan baik.
"Kan banyak yang habis pakai jas ujan, sudah aja dilipat masukin bagasi. Terus motornya diparkir ditempat yang panas. Itu kan panasnya bisa masuk ke bagasi motor. Nah itu yang buat gampang retak jas hujan," ujarnya di Ciputat, 10 April 2019.
"Jadi lapuk jas hujannya, ketika dipakai pas hujan rembes, tetap nembus air hujan," tambah Adi.
Baca: Tip Merawat Cat Sepeda Motor Agar Tak Kusam dan Tetap Resik
Sebaiknya lanjut Adi mengatakan, ketika sudah selesai dipakai, jas hujan ditaruh di bagasi motor, lalu motor diparkir ditempat yang tidak terlalu terkena sengatan matahari.
"Atau kalau memang nggak ada parkiran yang adem, jas hujan masukin plastik, diikat rapat.m, atau taruh di kantung jas hujannya. Setidaknya bisa sedikit melindungi," lanjutnya.