Motor modifikasi Honda Vario 150 cc (2015) milik Efendi Hermanto yang terinspirasi dari motor turing Africa Twin, menelan biaya Rp60 jutaan. Wira Utama/Tempo
GOOTO.COM, Denpasar - Honda Vario 150 cc milik Efendi Hermanto disulap menjadi motor turing ala Honda CRF 1000L Africa Twin dan BMW R 1200 GS. Total biaya modifikasi mencapai Rp 60 jutaan.
"Motor ini dibuat khusus untuk Turingm karena saya sering pulang-pergi dari Bali ke Semarang. Saya pulang kurang lebih satu bulan sekali dan membawa banyak barang,"kata Efendi yang ditemui di sela-sela kegiatan Turing Kemerdekaan Tempo 2019, di Pantai Pandawa Bali, Sabtu, 17 Agustus 2019.
Honda Vario 150 keluaran 2015 ini dipermak total. Mulai dari shokbreaker, knalpot, lampu, hingga kelistrikan. Uniknya, modifikasi yang diklaim menelan biaya Rp 60 jutaan ini dirakit sendiri oleh sang pemilik, Efendi Hermanto yang juga tergabung dalam komunitas motor Vario Bali Rider.
"Kebanyakan saya kerja sendiri dengan membeli barang dari marketplace (online). Lama pengerjaan kurang lebih 4-5 tahun, secara bertahap. Total biaya modifikasi sekitar Rp 60 juta,"ujarnya.
Adapun perubahan signifikan yang bisa terlihat dari motor Vario 150 milik ini adalah tampilan depannya. Efendi memakai lampu dari Mitsubishi Pajero, yang kabarnya bisa berubah warna dengan settingan wifi. "Beli dari Thailand, saya ubah sendiri kelistrikannya. Harganya Rp 4,8 juta," kata dia.
Untuk boks, Efendi menggunakan merek Pannier Maggua tiga set dengan harga sekitar Rp 6 juta. Lalu untuk suara, motor ini memakai knalpot dari CBR 250 dengan sedikit ubahan. Kemudian, untuk shokbreaker, Honda Vario 150 disematkan dua shokbreaker dengan menggunakan swing arm dari Honda PCX Thailand.
"Untuk kenyamanan, waktu saya riding pake shokbreaker tunggal, dia gak balance saat kecepatan tinggi dan tikungan (dengan boks besar dan boncengan). Tapi waktu pake dua shokbreaker, sudah stabil dengan kecepatan dan tikungan," ujar Efendi.
Sementara untuk warna, Efendi mengaku merogoh kocek sekitar Rp 8 jutaan untuk cat merah candy. Adapu clearnya menggunakan merek Jahat. "Agar terlihat lebih elegan, beberapa bagian saya cover carbon," ujarnya.
Untuk kelistrikan, Efendi juga mengaku merakit sendiri dengan berbekal pengalaman suka memodifikasi motor sejak tahun 2015. Lalu untuk speedometer, disematkan milik Honda BeAT Street yang katanya lebih praktis dan akurat.
"Saya coba-coba aja kurang lebih tiga hari saya rakit (kelistrikan) sendiri. Lampu di depan itu total 16 unit, panel-panel, strowbow, TOA, semuanya hidup," ucap dia.