Pekerja pabrik Esemka sedang merakit mesin untuk Esemka Bima 1.2L di pabrik perakitan PT Solo Manufaktur Kreasi di Desa Demangan, Kosambi, Boyolali, Jawa Tengah, 6 September 2019. Pabrik perakitan mobil Esemka diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. TEMPO/Wawan Priyanto.
GOOTO.COM, Jakarta - Esemka Bima menjadi mobil pertama Esemka yang meluncur ke publik bersamaan dengan peresmian pabrik perakitannya di Boyolali, Jawa Tengah. Pikap Esemka Bima 1.2 dan Bima 1.3 memiliki kemiripan desain bodi dan mesin dengan mobil Cina. Bima 1.2 serupa dengan Changan Star Truck yang diproduksi oleh Changan Automobile yang berpusat di Chongging, Cina. Sementara Esemka Bima 1.3 mirip Jinbei T30 buatan Cina.
Dalam kesempatan sebelumnya, Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) Eddi Wirajaya menepis rumor yang selama ini berkembang, yakni mobil Esemka hanya mengganti emblem dari mobil Cina. "Bukan. Esemka bukan mobil Cina," kata Eddy di Jakarta, Selasa 13 Agustus 2019.
Eddy tak menampik sebagian komponen, terutama jeroan mesin, masih diimpor dari Cina. Tapi bukan dalam bentuk utuh (completely built up) lalu ganti logo. Menurut dia, diimpor terurai kemudian dirakit di pabrik Esemka yang terletak di Boyolali, Jawa Tengah.
Simak video perakitan mobil Esemka di Boyolali:
Selain jeroan mesin, Eddy menjelaskan, Esemka telah menggandeng mitra lokal sebagai pemasok komponen. Beberapa di antaranya adalah chassis dan bak yang diproduksi oleh PT INKA. Lalu, ada blok mesin dan blok transmisi (PT Cikarang Persada Manufacturing), dashboard dan setir (PT Usra Tampi), Radiator (PT Tokyo Radiator Selamat Sempurna), Kaca Depan (PT Armada Indah Agung Glass), Ban (PT Gajah Tunggal), Bak/Kargo (ACC Bawen Karoseri dan PT INKA), Pelumas (Pertamina).
Oil filter dan Fuel Filter dibuat oleh PT Selamat Sempurna, Accu (PT Nippress Energi Otomotif), Air Filter (PT Duta Nichindo Pratama), Knalpot (Catur Karya Manunggal), Jok (Bawen Karoseri), Starter Assy (Fuller Autoparts Indonesia), Per Daun (Indospring), Shock Breaker (Samudra Luas Paramacitra), dan masih banyak lagi.
Eddy mengakui saat ini Esemka masih kesulitan menjalin dengan industri komponen berskala besar sebagai pemasok komponen untuk produksi mobil Esemka. Namun, ia akan berusaha untuk menambah jumlah jumlah pemasok lokal di masa mendatang.
BISNIS