TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu yang tidak bisa terlepas dari sistem jual beli kendaraan di Indonesia adalah pembelian secara kredit. Hal tersebut kemungkinan juga berlaku untuk kendaraan listrik yang berlahan mulai masuk ke Indonesia.

Lantas apakah nantinya sistem cicilan untuk kendaraan listrik bisa tanpa down payment (DP)? Mengingat pemerintah berjanji akan mempermudah banyak hal terkait era kendaraan listrik di Indonesia.

Menanggapi hal tersebut Direktur Bisnis BRI Finance, Hendayati Ariefiana Harjanti mengatakan, terkait pembiayaan kendaraan listrik sudah diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Artinya pihak swasta seperti BRI Finance belum bisa menghadirkan DP nol untuk kendaraan listrik

"Pembiayaan kendaraan listrik, mengenai DP nol persen sudah diatur oleh OJK. Tapi kalau DP nol persen kami belum bisa," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, Kamis 29 September 2018.

"Kalau soal DP ini memang lazim bagi perusahaan pembiayaan itu sebagai mitigasi risiko. Kenapa? karena dengan adanya DP itu sense of belonging kendaraan itu akan lebih tinggi sehingga dia akan terjaga kualitas kreditnya juga, menjaga juga kelancaran pembayaran angsuran ke perusahaan pembiayaan bisa terjaga," tambahnya.

Namun meski demikian pihaknya menyambut baik dan akan mendukung terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Selain itu, Lanjut wanita yang akrab disapa Fifin itu mengatakan, saat ini BRI Finance belum bekerjasama dengan produsen kendaraan di Indonesia terkait pembiayaan keungan kendaraan listrik.

"Ya kami sedang ke arah sana. Karena memang untuk mencintai lingkungan, kami juga mesti memberikan kontribusinya. Sedang mempersiapkan. Terus terang kami belum ada kerja sama khusus. Nanti kalau sudah ada kerja sama kami sampaikan ke teman-teman," ujarnya.