Kapolda DIY Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Dofiri saat menyambangi Indonesian Scooter Festival di Yogya 21-22 September 2019 lalu. Tempo/Pribadi Wicaksono
GOOTO.COM, Yogyakarta - Gelaran Indonesia Scooter Festival (ISF) 2019 di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 21-22 September 2019 lalu menyisakan cerita tersendiri bagi Kapolda DIY Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Dofiri.
Dofiri mengungkapkan, dalam satu momen festival yang ia buka secara resmi itu, ia sempat trenyuh ketika sedang city tur bersama panitia ISF 2019 dari Markas Polda DIY ke gedung JEC dengan skuter pinjaman.
Ternyata Dofiri dalam rombongan itu berbarengan dengan pengendara lain yang naik skuter dengan warna dan lekuk sangat mirip dengan Vespa orang tuanya yang sering dipakainya di tahun 1980 an silam.
“Saya ketemu Vespa itu, warnanya hijau buluk, benar-benar mirip dengan yang sering saya pakai sekolah tahun 1980 an dulu,” ujar Dofiri saat ditemui Tempo di sela menyambangi Indonesian Scooter Festival 2019.
Dofiri tak ingat persis seri Vespa apa yang dulu pernah dimilikinya. Namun Dofiri ingat, ia sering rebutan memakai satu satunya Vespa itu dengan sang ayah. Sebab Dofiri sendiri senang memakai Vespa itu untuk pulang pergi sekolah.
Sayangnya, selesai Dofiri menyelesaikan pendidikannya di akademi kepolisian, suatu saat ketika pulang ke rumah sudah tidak mendapati Vespa itu karena telah laku dijual.
“Pas pulang dari pendidikan akpol, ternyata (Vespanya) sudah diganti (motor lain), hehe, nyesel juga tahu sekarang kayak gini (skuter tua jadi barang yang diburu),” ujar Dofiri.
Dalam ajang itu, sejumlah skuter lengendaris dan langka memang banyak dipajang. Mulai dari Vespa GS VS 1950 yang harganya ditaksir hampir setara Mitsubishi Pajero Sport baru hingga skuter langka Carnielli Vittoria produksi tahun 1951 yang tak diproduksi massal.
Melihat banyaknya skuter tua dengan berbagai model dalam ajang ISF 2019 itu, Dofiri terbayang betapa berjasanya Vespa ayahnya dulu selain sebagai sarana transportasi utama keluarganya.
Dofiri bercerita, saat tahun 1980 silam, rumah orang tuanya di Indramayu, Jawa Barat belum teraliri listrik. Padahal Dofiri dan keluarga suka menonton televisi yang butuh pasokan listrik. Akhirnya Vespa tua itu yang dimanfaatkan.
“Jadi kan pas itu menonton televisi masih pakai aki untuk menghidupkan daya listrik. Kalau akinya habis nge-casnya ya pakai Vespa bapak itu," ujarnya.
Meski kini sudah tak memiliki Vespa atau skuter jenis lain lagi, Dofiri mengaku belum luntur menggemari jenis motor dengan ciri roda kecil itu. Ia berangan angan suatu saat bisa kembali memiliki skuter itu sebagai klangenan.
Dofiri dalam ajang Indonesian Scooter Festival itu mengaku cukup memahami skuteris yang memang hobi mendadani koleksi skuternya lalu dipakai berkendara atau turing antar kota.
“Yang penting tetap tertib berlalu lintas saja di jalan raya dan perhatikan keselamatan diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.