Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, dari Inggris memacu mobilnya dalam F1 GP Rusia di Sirkuit Sochi Autodrom, Rusia, Ahad, 30 September 2018. Peringkat kedua klasemen ditempati Vettel, yang berjarak 50 poin dari Hamilton. AP/Sergei Grits
GOOTO.COM, Jakarta - Lewis Hamilton harus kehilangan posisi finis podium ketiga di F1 Grand Prix Brasil setelah steward menjatuhkan penalti lima detik karena menyebabkan insiden tabrakan dengan pembalap Red Bull Alexander Albon, Minggu waktu setempat, 17 November 2019 (Senin 18 November 2019).
Dengan keputusan itu maka Carlos Sainz naik ke peringkat tiga untuk meraih podium pertama kalinya di F1, sementara Hamilton turun ke P7, demikian laman resmi F1.
Hamilton menabrak mobil Albon di dua lap terakhir di Tikungan 10 ketika keduanya memperebutkan posisi finis ke-2.
Albon mengakhiri balapan di P14 setelah mobil RB15nya melintir, sedangkan Hamilton finis ketiga sebelum penalti dijatuhkan.
"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Albon," kata Hamilton seperti dikutip Reuters.
Albon yang hampir saja meraih podium perdananya menanggapi insiden itu dengan tenang dan tidak menyalahkan Hamilton.
"Tidak apa-apa. Pastinya dia tak bermaksud untuk melakukan itu. Saya tak marah kepada Lewis," kata pembalap asal Thailand itu.
"Tentunya saya ingin podium itu dan saya merasa saya pantas meraihnya hari ini... saya sedikit kecewa tapi inilah balapan."
Max Verstappen menjuarai balapan penultima musim 2019 itu dari posisi start terdepan, membalaskan kegagalannya di tahun lalu ketika dia dan Esteban Ocon terlibat senggolan ketika hampir juara.
Sedangkan mantan rekan satu timnya, Pierre Gasly meraih podium pertama di F1 setelah finis runner-up untuk Toro Rosso.
Sainz mengawali balapan di Brazil dari posisi start paling belakang karena menggunakan power unit baru hingga mampu finis P4.
P3 bagi Sainz menjadi hasil finis peringkat tiga teratas untuk McLaren sejak terakhir kali meraihnya pada balap F1 musim 2014. Keputusan tersebut belum final mengingat pembalap asal Spanyol itu juga masih di bawah investigasi karena dugaan penggunaan DRS ilegal.