Carlos Ghosn. moneycontrol.com
GOOTO.COM, Jakarta - Bekas Bos Nissan, Carlos Ghosn, disebut berhasil diselundupkan keluar dari Tokyo dengan pesawat pribadi oleh sebuah perusahaan keamanan swasta Jepang, Selasa 31 Desember 2019. Pelarian Ghosn disebut sudah direncanakan selama tiga bulan.
Seperti dilansir dari China Daily, Carlos Ghosn melarikan diri ke Lebanon di penghujung 2019. Keberhasilan itu ditenggarai oleh sikap otoritas Jepang yang telah mengizinkan Ghosn, membawa paspor Prancis. Dugaan itu didapat setelah Kejaksaan setempat telah menggerebek kediaman, Ghosn pada Kamis 2 januari 2020.
Pihak berwenang Jepang belum mengomentari secara resmi terkait kaburnya Ghosn. Kantor-kantor pemerintah tutup minggu ini untuk liburan Tahun Baru. Namun para pejabat di Lebanon tak menampik bahwa, Ghosn memasuki negara itu dengan paspor Prancis.
Tetapi salah satu pengacara Ghosn di Jepang mengatakan, para pengacara itu masih memiliki tiga paspor Ghosn. Di antaranya Prancis, Lebanon dan Brasil, dengan persyaratan jaminan.
Namun, Ghosn disebut telah mengeluarkan paspor Prancis yang masih tersisa, sebut stasiun televisi Jepang NHK, mengutip sumber yang tidak ingin disebutkan namanya. Paspor ini disebut telah dibawa Ghosn dalam beberapa bulan sebelum keberangkatannya.
Pada hari Rabu Ghosn dilaporkan bertemu dengan Presiden Libanon Michel Aoun dan mengucapkan terima kasih kepada presiden atas dukungan yang diberikan kepadanya saat berada dalam tahanan.
Pengacara Ghosn juga mengatakan, bahwa dia akan mengadakan konferensi pers pada 8 Januari. Sumber yang dekat dengannya mengatakan dia tidak mau berbagi rincian pelariannya agar tidak membahayakan mereka yang membantunya di Jepang.
Carlos Ghosn pertama kali ditangkap di Tokyo pada November 2018 dan menghadapi empat dakwaan, yang ia bantah. Termasuk menyembunyikan pendapatan dan memperkaya diri melalui pembayaran ke dealer mobil di Timur Tengah.