Sebuah mobil terendam akibat banjir di Perumahan Green Village, Duri Kepa, Jakarta Barat, Sabtu 4 Januari 2020. Banjir didaerah tersebut sudah berlangsung selama 4 hari dengan masih ketinggian sepinggang orang dewasa. TEMPO/Ahmad Tri Hawaari
GOOTO.COM, Jakarta - Banjir yang merendam di sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi beberapa waktu lalu juga mengakibatkan kerusakan kendaraan. Sejumlah bengkel mobil di sejumlah wilayah menerima banyak order perbaikan. Mereka saat ini memilih menolak konsumen baru karena memperbaiki mobil yang terendam banjir butuh waktu.
Bengkel Engine Block Autowork (EBA) di Pondok Aren, Bintaro, misalnya, terpaksa membatasi jumlah mobil yang masuk ke bengkelnya."Saya cuma nerima empat mobil saja, empat nginep di bengkel dan dua di rumah konsumen, jadi total enam," ungkap pemilik bengkel EBA yang juga kepala mekanik tim Pertamax Turbo GRT Racing, Hadi Taruna, kepada Antara, Rabu 8 Januari 2020.
Hatar sapaan Hadi Taruna mengungkapkan, pengerjaan mobil yang terendam banjir harus teliti dan butuh waktu lama apalagi mobil yang dijejali fitur elektronik. "Yang lama itu kalau mobil sudah kerendam lebih dari setengah (badan) mobil, sudah masuk ke gear box, karena mobil sekarang kan itu di bawah dashboard banyak fitur immobilizer. Jadi peran elektrik itu yang membuat lama dan repot," kata Hatar.
"Kalau masalah kaya gitu ya cukup makan waktu yang lama, karena kan harus belah mesin, belah matik, bongkar interior, elektronik pokoknya semua dibongkar yang ada di mobil itu," tambah Hatar.
Menurut dia, dengan kondisi yang seperti itu akan memakan waktu yang lebih dari sebulan pengerjaan. Berbeda jika hanya pengerjaan yang hanya mengharuskan bongkar interior dan engine.
Masalah pembiayaan untuk mobil yang sudah kerendam banjir juga bervariasi, mulai dari yang level sedang hingga yang paling mahal hingga ratusan juta rupiah.
"Kalau untuk harga perbaikan itu bervariasi, mulai dari yang ringan Rp5 juta untuk pembersihan interior, bersihin dan periksa mesin. Kalau yang sedang itu mulai Rp8 hingga belasan juta, itu jika elektrik masih bisa di gunakan. Kalau sudah masuk ruang bakar sudah beda harga karena beli ring seher dan sebagainya," tutur dia.
ANTARA