Sejumlah mobil terendam banjir di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Rabu 1 Januari 2020. Hujan deras yang mengguyur DKI Jakarta membuat sejumlah wilayah di Ibu Kota terendam banjir. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
TEMPO.CO, Jakarta - Mobil bekas kerap dijadikan solusi bagi sebagian besar orang untuk memiliki kendaraan dengan harga yang relatif lebih murah. Namun, sebelum memutuskan membeli, ada baiknya memperhatikan riwayat kendaraan. Mulai dari kelengkapan surat-surat hingga rekam jejak perawatan. Jangan sampai membeli mobil bekas banjir.
Head Product Improvement Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriyadi menjelaskan, perkembangan teknologi saat ini memungkinkan montir dan bengkel mampu memperbaiki mobil yang terdampak banjir menjadi baru kembali.
Jadi kata dia, tidak mudah mengenali bekas kendaraan yang pernah terendam air. Seseorang mesti memiliki kemampuan khusus dengan jam terbang tinggi.
"Tapi yang paling mudah dilihat itu, bagaimana jok dan karat pada kabel-kabel. Pertama, kalau bekas banjir, busa jok (yang tidak diganti) biasanya tercium. Orang ahli bisa cek lewat bau dari busa," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis 9 Januari 2020.
Kedua itu, adalah karat yang muncuk di bagian Pin Wire atau kabel-kabel sambungan dan soket. Menurut Bambang, dari situ bisa didentifikasi, apakah mobil pernah terendam banjir atau tidak. Jika sudah pernah terendam maka soket-soket akan mudah korosi.
"Kalau di bagian eksetrior dan mesin sudah dipoles, maka susah identifikasi.Karena sekarang, masuk servis full itu, karpet dan jok bisa diganti baru. Tapi kalau soket, susah karena mahal meskipun bisa diganti juga," ujar Bambang.
"Jadi coba buka panel intsrumen, di situ ada banyak kabel. Nah dilihat soket-soketnya, kalau ada coklat karatnya, kemungkinan besar pernah terendam banjir," ucap dia.