Logo Renault dan Nissan terlihat di depan dealer perusahaan di Reims, Prancis, 9 Juli 2019. REUTERS / Christian Hartmann
GOOTO.COM, Tokyo/Paris - Produsen mobil Prancis Renault dan mitra Jepang Nissan Motor mengatakan aliansi tidak terancam dibubarkan. Pernyataan kedua pabrikan ini sekaligus menyangkal laporan media tentang potensi perpecahan setelah saham keduanya anjlok ke posisi terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Renault menyebut aliansi, juga mencakup Mitsubishi Motors Corp, “solid dan kuat,” kata ketua Renault, Jean-Philippe Senard, kepada surat kabar Belgia L’Echo, seperti dikutip dari Reuters, Selasa, 14 Januari 2020.
Nissan, menyebut laporan media internasional tentang ancaman pembubaran aliansi sebagai sebuah spekulasi yang tidak berdasar. Nissan mengklaim perusahaan sama sekali tidak mempertimbangkan pembubaran aliansi.
"Aliansi adalah sumber daya saing Nissan," kata produsen mobil Jepang itu dalam sebuah pernyataan.
“Melalui aliansi ini, untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan, Nissan akan terus memberikan hasil yang saling menguntungkan bagi semua perusahaan anggota.”
Saham Renault mencapai posisi terendah dalam enam tahun pada hari Senin, 13 Januari 2020, karena investor khawatir aliansi dengan Nissan yang sudah terjalin selama 20 tahun akan bubar tanpa kehadiran Carlos Ghosn.
Ketegangan berkepanjangan dalam kemitraan aliansi ini meningkat sejak penangkapan Ghosn di Tokyo pada November 2018 atas tuduhan pelanggaran keuangan. Ghosn membantah semua tuduhan itu.
Laporan Financial Times, Senin, 13 Januari 2020, bahwa eksekutif Nissan membuat rencana darurat untuk berpisah dengan Renault tampaknya mempercepat aksi jual saham pabrikan Prancis.
Saham Nissan jatuh ke level terendah dalam delapan setengah tahun pada hari Selasa, 14 Januari 2020, di Tokyo. Nissan Motor mengatakan bahwa pihaknya sama sekali tidak mempertimbangkan untuk membubarkan aliansi dengan Renault dan Mitsubishi Motors Corp.