Ratusan pecinta motor gede Yogya menggelar riding persahabatan Minggu 19 Januari 2020. Tempo/Pribadi Wicaksono
TEMPO.CO, Yogyakarta - Wilayah DI Yogyakarta diproyeksikan menjadi destinasi utama para pecinta otomotif yang gemar melakukan hobi touring.
“Hobi touring atau hobi berjalan-jalan menggunakan sepeda motor yang kian diminati saat ini sebenarnya menjadi peluang pengembangan wisata yang cukup positif bagi Yogya,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) DIY Rony Primanto Hari Minggu 19 Januari 2020.
Sebagai pecinta otomotif baik offroad dan modifikasi, Roni menuturkan para biker itu biasanay memiliki keinginan mengeksplore obyek obyek wisata. Sehingga hal itu dinilai sangat bermanfaat untuk mempromosikan destinasi yang melimpah di Yogyakarta.
Dengan gencarnya Yogya mempromosikan obyek wisatanya, Rony mengakui pamor destinasi memang bisa ikut terdongkrak karena makin beragamnya event otomotif di Yogya yang terus menggeliat beberapa tahun terakhir.
Sebut saja dari Kustomfest, Jogja Antique Day, Indonesian Scooterist Festival, Hot Rod Weekend Party, Jogja Volks Wagen Festival, Jogja Bike Rendezvous, hingga Indonesia Heritage Motorcycles.
“Hampir semua event otomotif jika digelar di Yogya pesertanya memang luar biasa besar, baik dari luar dan dalam pulau Jawa. Selain lokasi Yogya yang ada di tengah, banyaknya obyek wisata di Yogya juga menjadi pemicu antusiasme itu,” ujarnya.
Namun, lebih dari itu, menurut Rony sebenarnya Yogya bisa juga mengandalkan kunjungan wisata saat tak ada event otomotif. Kunjungan ke destinasi itu bisa kontinyu melalui kegiatan ringan yang digelar berbagai komunitas seperti salah satunya touring.
Rony menilai untuk destinasi touring, jalanan dan infrastruktur di Yogya semuanya relatif mendukung. Sehingga untuk dikemas dalam event event touring sangat menarik. Misalnya dari pusat kota Yogya untuk menuju ke kawasan pantai selatan juga tak terlalu jauh.
Menurut Rony, yang bisa menjadi referensi destinasi touring di Yogya seperti jalur jalan lintas selatan (JJLS) yang membentang di tiga kabupaten dari Gunungkidul, Bantul dan Kulon Progo. Obyek wisata di jalur selatan Yogya pun sangat melimpah mulai dari garis pantai yang tak pernah putus juga berbagai sentra kuliner khas.
“Coba kalau dilakukan dari Jakarta, untuk mendapatkan tempat toruing yang enak mungkin harus menempuh jarak cukup panjang dulu (ke luar kota), misalnya harus ke Puncak dulu,” ujar Rony.
Sedangkan untuk wilayah perkotaan Yogya, ujar Rony lebih cocok untuk lokasi transit, bukan untuk area touring karena jalanannya yang relatif kecil dan padat berbagai moda baik bermotor dan tradisional.
“Adanya bandara baru di Kulon Progo semakin membuka peluang pengembangan jenis jenis wisata berunsur otomotif. Wisatawan setiba di bandara bisa menyewa berbagai jenis kendaraan bermotor untuk menyusuri lintas selatan,” ujarnya.