Perawatan helm di Bengkel Helm.
TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan helm secara bergonta-ganti bisa membuat pelindung kepala saat berkendara tidak aman dari bakteri dan virus berbahaya. Untuk itu, pemilik helm diharapkan memperhatikan kebersihan.
Manager Digital Marketing Cargloss Group, Yandy Suherman menjelaskan beberapa tips bagaimana perawatan ideal untuk helm. Pertama kata dia, jangan menjemur helm di bawah sinar matahari secara langsung.
"Itu bisa merusak permukaan busa dan paparan sinar matahari langsung juga bisa membuat permukaan helm cepat retak dan kusam,"ujarnya saat dihubungi Tempo, Rabu, 18 Maret 2020.
Kemudian saat terkena air hujan, dia menghimbau agar hek segera dibersihkan. Alasannya, kandungan air hujan memiiki kandungan kadar asam yang cukup tinggi, sehingga risiko kerusakan makin besar. "Bersihkan helm setelah terkena air hujan, bisa menggunakan cairan pembersih dan lap menggunakan kain microfiber,"ujarnya.
Caranya, kata dia, lepas semua bagian inner liner (busa helm) jika basah dan keringkan bisa menggunakan kipas angin. Setelah kering, bisa disemprot menggunakan parfum helm.
Yandy menegaskan bahwa helm sebaiknya digunakan secara personal. Sebab meminjamkan helm kepada orang lain, sama dengan membuka peluang helm Anda dicemari kuman. "Ada risiko kuman yang ada datang kepala orang lain,"ujarnya.
Namun apabila terpaksa, dia menyarankan agar menggunakan pelindung kepala sebelum memakai hel, Misalnya haircap atau balaclava yang berguna untuk menghalangi kontak langsung anatar rambut dan busa helm yang bisa saja terjangkit kuman atau virus berbahaya. "Kita bisa pakai Balaclava, ini juga bisa membuat awet busa helm,"ujarnya.
Cargloss sendiri memiliki sejumlah produk perlengkapan tambahan untuk helm. Seperti parfum helm, pengkilap helm (multi shinner), anti gores (anti scratch), anti air (water repelent) dan juga Balaclava.