All New Honda Brio Satya. 19 Oktober 2018. TEMPO/Wawan Priyanto
GOOTO.COM, Jakarta - April 2020 menjadi bulan yang berat bagi industri otomotif di Indonesia. PT Honda Prospect Motor (HPM) misalnya, mengalami penurunan penjualan retail hingga 82 persen sepanjang April 2020. Penurunan penjualan didorong oleh pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terkait upaya untuk mengendalikan penyebaran virus corona baru (Covid-19).
"Penjualan retail April ini kami turun sekali," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, kepada Tempo, Jumat, 8 Mei 2020. Sayang, Billy tidak merinci angka penjualan retailnya.
Pada Maret lalu, penjualan retail Honda mencapai 10.657 unit. Jika mengalami penurunan sebesar 82 persen, artinya penjualan Honda di bulan April hanya 1.800an unit.
Billy menyampaikan bahwa HPM saat ini akan terus memonitor situasi terkait pandemi virus corona. "Saat ini kami terus memantau pasar dan menyesuaikan strategi kami untuk mengatasi situasi ini," ujar dia.
Sementara itu, ekspor Honda sepanjang April lalu sempat mengalami penundaan karena lockdown di negara tujuan. "Ada penundaan ekspor ke Filipina karena lockdown, tapi Mei ini sudah pulih kembali," kata dia.
Penurunan penjualan retail juga dialami Daihatsu. Sepanjang April lalu Daihatsu hanya mencatat penjualan sebanyak 5.160 unit. Turun dibandingkan penjualan Maret sebesar 10.946 unit. "Mei nanti bisa jadi penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) nol," kata Amelia kepada Tempo, Jumat, 9 Mei 2020.
Amelia memperkirakan penjualan retail (dari dealer ke konsumen) pada Mei nanti masih akan ada namun nilainya tidak akan besar.