Hyundai Ioniq EV, 17 Agustus 2020. TEMPO/Wawan Priyanto
GOOTO.COM, Jakarta - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengklaim biaya perawatan mobil listrik lebih murah dibanding mobil konvensional. Service General Manager Hyundai Motors Indonesia (HMID) Putra Samiaji menyampaikan bahwa perawatan cukup dilakukan setiap 15.000 kilometer atau 12 bulan sekali. “Secara teknis lebih mudah dan efisien dalam hal biaya perawatan,” kata Putra kepada Tempo, Rabu, 26 Agustus 2020. Sebagai perbandingan, kata dia, kendaraan konvensional dalam perawatan berkala salah satu yang dilakukan adalah penggantian pelumas mesin. Umumnya sebanyak 3-7 liter sekali penggantian pelumas, tergantung ukuran mesin. “Mobil listrik tidak memiliki mesin, maka tidak ada penggantian pelumas mesin,” ujarnya. Mesin mobil listrik Hyundai Ioniq saat diuji coba di Jakarta, 17 Agustus 2020. Hyundai menyiapkan tiga opsi pengisian daya untuk Ioniq listrik. Pertama, pengisian daya level 1 atau menggunakan portable charger yang sudah termasuk dalam pembelian unit. Portable charger ini memerlukan waktu 17 jam 30 menit untuk pengisian 0-100 persen. Berdasarkan pengalaman Tempo, mengisi ulang daya saat baterai masih berkapasitas 35 persen hingga 75 persen, diperlukan waktu sekitar 4 jam. TEMPO/Wawan PriyantoPutra menambahkan bahwa biaya perawatan mobil listrik bisa ditekan lebih murah karena memiliki komponen bergerak yang jauh lebih sedikit dibanding mobil konvensional. “Dengan demikian item yang perlu diperiksa atau diganti dalam perawatan berkala otomatis jauh lebih sedikit sehingga bisa biaya perawatan juga jauh lebih murah dari kendaraan konvensional,” tutur dia. Seperti diketahui, mobil listrik Hyundai Ioniq saat ini sudah digunakan untuk armada taksi online Grab sejak awal tahun 2020. Menurut Putra, HMID terus mengembangkan dan mempersiapkan secara menyeluruh kompetensi personel di jaringan dealer Hyundai untuk menangani mobil listrik. Portable charger Hyundai Ioniq EV, bisa digunakan untuk mengisi daya baterai di rumah. 17 Agustus 2020. Hyundai Ioniq EV akan segera dipasarkan secara oleh HIMD di Indonesia dalam waktu dekat ini bersamaan dengan mobil listrik lainnya, Hyundai Kona EV. Hyundai Ioniq EV akan dipasarkan dengan harga Rp 600 jutaan. TEMPO/Wawan Priyanto“Tidak hanya teknisi, namun seluruh front liner kami. Personel kami berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan,” kata dia.HMID, lanjut dia, juga berkomitmen untuk mendukung kebutuhan suku cadang bagi mobil listrik yang dipasarkan di Indonesia. “Khusunya untuk Ioniq EV, dimana kendaraan ini sudah digunakan, kami telah mempersiapkan suku cadang untuk mendukung operasional kendaraan kendaraan tersebut,” tutur dia. Beberapa waktu lalu, HMID memperkenalkan dua unit mobil listrik Hyundai Ioniq dan Hyundai Kona kepada pemerintah RI. Mobil itu dipamerkan di area perkantoran Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kamis, 13 Agustus 2020. Kegiatan ini menyusul rencana HMID untuk secara resmi meluncurkan lini produk tersebut di Indonesia pada tahun 2020.