File foto CEO Tesla Elon Musk tiba di red carpet automobile awards "Das Goldene Lenkrad" (The golden steering wheel) yang diberikan surat kabar Jerman di Berli, Jerman, 12 November 2019. REUTERS/Hannibal Hanschake.
GOOTO.COM, Jakarta - Elon Musk mengatakan bahwa pabrik Tesla di Nevada, Amerika Serikat, menjadi target serangan siber yang serius.
Pernyataan Elon Musk itu membenarkan laporan situs berita Teslarati bahwa seorang karyawan Tesla membantu Biro Investigasi Federal FBI untuk menggagalkan serangan tersebut.
"Ini adalah serangan yang serius," kata Elon Musk dalam cuitannya menanggapi artikel Teslarati hari ini, Jumat, 28 Agustus 2020.
Laporan dari Teslarati menyebutkan, pembuat mobil listrik itu tidak disebutkan namanya dalam pernyataan Departemen Kehakiman AS pada Selasa lalu, 25 Agustus 2020.
Pernyataan Departemen Kehakiman itu tentang penangkapan seorang warga negara Rusia yang dikaitkan dengan serangan yang direncanakan terhadap produsen mobil listrik tadi.
Dikutip dari Reuters, Departemen Kehakiman AS menyatakan bahwa Egor Igorevich Kriuchkov, 27 tahun, ditangkap dan didakwa dengan tuduhan sengaja menyebabkan kerusakan pada komputer yang dilindungi.
Pria asal Rusia itu juga didakwa mencoba merekrut seorang karyawan untuk memasukkan malware ke dalam sistem.
Malware itu ditujukan untuk mengekstraksi data dari jaringan dan kemudian mengancam perusahaan untuk mendapatkan uang tebusan.
Menurut Departemen Kehakiman, Kriuchkov telah menjanjikan karyawan tersebut insentif 1 juta Dolar AS jika memasukkan malware ke dalam sistem di produsen mobil listrik AS.