Ducati Streetfighter V4. Sumber: motorcycle.com
TEMPO.CO, Jakarta- Ducati Motor Holding menutup tahun 2020 dengan menjual total 48.042 motor Ducati per Juli-Desember.
Angka penjualan itu hasil yang signifikan di tengah pandemi Covid-19 dan penutupan paksa pabrik sepeda motor Ducati pada Maret-April 2020.
CEO Ducati Claudio Domenicali menjelaskan, 2020 adalah tahun yang kompleks. Namun, Ducati mampu memanfaatkan tren pemulihan pasar roda dua yang dimulai pada Juni dengan hasilnya cukup baik.
“Lebih baik dari yang kami harapkan pada Maret,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 Januari 2021.
Baca: Tak Ada Pemilik, Ducati 996 R Teronggok di Peti Selama 20 Tahun
Tren pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir di Cina juga terus berlanjut. Dengan 4.041 sepeda motor terjual (lebih dari 26 persen), negara itu menjadi pasar terbesar keempat untuk perusahaan Borgo Panigale.
Peningkatan penjualan sepeda motor Ducati dibandingkan 2019 juga tercatat di Jerman, dengan 5.490 unit (lebih dari 6,7 persen), dan di Swiss (lebih dari 11,1 persen).
Italia adalah pasar pertama di dunia dengan 7.100 unit.
Terlepas dari situasi global, Domenicali berujar, tahun 2020 juga ditandai dengan penaklukan gelar Juara Dunia MotoGP Constructors. “Kami berhasil memenangkan untuk kedua kalinya dalam sejarah kami."
Prestasi tersebut menjadi kelanjutan penguatan jaringan penjualan sepeda motor Ducati, selain pembukaan anak perusahaan Australia yang baru dan produksi seri terbatas, seperti Superleggera V4 dan Diavel 1260 Lamborghini.