Hyundai Kona EV sedang melakukan pengisian daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum milik PLN di Gambir, Jakarta Pusat. 9 Desember 2020. TEMPO/Wawan Priyanto.
GOOTO.COM, Jakarta - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), agen pemegang merek mobil Hyundai di Indonesia, mengklaim bahwa Hyundai Kona EV dan Ioniq EV yang dipasarkan di Tanah Air tidak termasuk dalam recall atau penarikan kembali karena masalah baterai.
“Sejauh ini kami tidak mendapatkan instruksi dari prinsipal (Hyundai Motor) terkait recall untuk penggantian baterai,” kata Putra Samiaji, Service General Manager PT HMID kepada Tempo, Jumat, 26 Februari 2021. Menurut Putra, Kona EV yang dipasarkan di Indonesia tidak termasuk dalam daftar yang terdampak recall. Pada 24 Februari 2021, produsen mobil asal Korea Selatan, Hyundai Motor, mengumumkan akan melakukan penarikan kembali 82.000 unit kendaraan listrik secara global yang diproduksinya karena risiko kebakaran. Baca juga: Hyundai Akan Recall 82 Ribu Mobil Listrik untuk Ganti BateraiMenurut laporan Reuters, recall berkaitan dengan sejumlah kasus kebakaran yang melanda beberapa kendaraan listrik Hyundai seperti Kona EV di sejumlah negara. Recall akan mengganti baterai pada kendaraan listrik. Penarikan kembali berlaku untuk hampir 76.000 Hyundai Kona EV yang dibuat antara 2018 dan 2020, termasuk sekitar 25.000 yang dijual di Korea Selatan. Beberapa model Hyundai Ioniq EV dan bus Kota Elec juga termasuk dalam penarikan tersebut. Totalnya mencapai 82.000 unit kendaraan listrik. Perkiraan biaya US$ 900 juta (setara Rp 12,8 triliun, kurs saat ini US$ 1 = Rp 14.213), termasuk 38,9 miliar won yang dihabiskan untuk penarikan pertama. Ada sekitar 15 kasus kebakaran yang melibatkan Kona EV, 11 di antaranya di Korea Selatan, dua di Kanada dan masing-masing satu di Finlandia dan Austria. “Pemilik Hyundai Kona EV dan Ioniq EV disarankan untuk membatasi pengisian baterai hingga 90 persen dari kapasitas hingga baterai diganti,” ujar Hyundai.