Huda al-Matrooshi, 36 tahun, seorang wanita Emirat memeriksa mobil yang diperbaikinya di garasinya di Sharjah, Uni Emirat Arab 21 April 2021. REUTERS/Rula Rouhana
GOOTO.COM, Jakarta - Montir bisa jadi sebuah pekerjaan yang tak pernah terpikirkan oleh seorang wanita, apalagi di Uni Emirat Arab (UEA).
Tidak demikian bagi Huda al-Matroushi.
Kendati bisnis bengkel reparasi mobil di sana lama didominasi oleh kaum pria, Matroushi tetap sangat bangga dan menikmatinya.
"Saya berada di puncak pekerjaan saya, dan ini adalah bisnis saya. Saya merasa bangga pada diri saya sendiri," kata Matroushi seperti dikutip Autoblog dari Reuters pada Senin, 26 April 2021.
Matroushi ternyata hobi jadi montir sejak kecil. Dia menyukai segala macam tentang mobil.
“Saya menyukai mobil sports, mobil mewah dan bahkan mobil yang tidak mewah."
Wanita berusia 36 tahun ini akhirnya menjadikannya sebagai profesi yang menguntungkan. Ia mengelola bengkel mobil di Sharjah, UEA.
Pada awalnya, keputusan Matroushi ini diragukan oleh keluarganya. Namun dirinya bisa meyakinkan sang ayah untuk mengizinkan jalan hidupnya di bidang reparasi mobil.
Keraguan juga muncul dri salah satu karyawan pria yang bekerja di bengkel milik Matroushi, Mohammed Halawani.
Mohammed Halawani tidak terbiasa melihat seorang wanita bekerja dan bertanggungjawab di bengkel mobil.
"Dia (Matroushi) memberi tahu saya: bongkar ini, pasang itu, (jelas). Dia punya pengalaman," tutur Halawani.
Matroushi tidak pernah ragu dengan keputusannya menjadi montir dan menjalankan bisnis reparasi mobil. Ia bahkan berencana membuka bengkel mobil di seluruh wilayah Uni Emirat Arab atau UEA
Baca: Arab Saudi Mulai Gelar Tes Praktik SIM untuk Wanita
AUTOBLOG | REUTERS