Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo. REUTERS/Pedro Nunes
GOOTO.COM, Jakarta - Rider Prancis, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) tampil dominan di awal-awal balapan MotoGP Jerez, Spanyol. Sayang, penampilan apiknya mulai kendor saat balapan menyisakan 12 putaran. Sepeda motor yang dipacunya melambat dan dengan mudah disusul pembalap di belakangnya. Hasil di Jerez memang terasa mengecewakan bagi Fabio Quartararo. Start dari pole position untuk keempat kalinya dalam tiga musim di Jerez, meski lagi-lagi kalah gesit ketika lampu merah padam dan melorot ke posisi empat menuju tikungan pertama.
Butuh empat putaran bagi Quartararo untuk merebut kembali posisi pimpinan lomba setelah menyalip Francesco Bagnaia, Franco Morbidelli dan Jack Miller.
Berada di depan, El Diablo tancap gas dan bahkan mencetak rekor lap tercepat 1:37,770 di lap ke-8. Dengan 17 lap tersisa, ia menjaga jaraknya lebih dari satu detik dari rival terdekat dan di atas kertas seharusnya mampu meraih hattrick kemenangan di Jerez setelah juara di dua balapan pembuka tahun lalu.
Namun dengan 12 lap tersisa, dia mendadak mengalami masalah di otot lengannya, atau yang sering disebut dengan arm pump.
"Hari ini arm pump jelas menjadi masalah. Selama kurang lebih 10 lap saya bisa menahan Jack Miller dengan jarak satu detik, tetapi kemudian saya tidak bisa merasakan lengan kanan saya," kata Quartararo dikutip laman resmi tim.
"Kami berada di posisi yang sangat baik untuk menang. Saya bisa saja melaju lebih cepat.Menurut Mayo Clinic, arm pump didefinisikan sebagai kondisi otot dan saraf, disebabkan karena latihan atau olahraga, yang menyebabkan nyeri, bengkak, pada otot kaki atau otot lengan. Pada kondisi tertentu, arm pump dapat menimbulkan cacat pada otot kaki atau lengan yang terdampak sebagai konsekuensi dari otot-otot lengan yang membengkak karena pengerahan tenaga dan menjadi terlalu tegang.
"Kekuatan kami dalam membalap dengan ban bekas tidak ada artinya, karena saya tidak memiliki tenaga tersisa di lengan saya," kata Quartararo.
"Saya akan menggunakan waktu untuk memikirkan situasi ini dan mencoba membuat keputusan terbaik tentang bagaimana menangani arm pump ini segera mungkin.Tak mampu menahan sakit yang dideritanya, Quartararo kehilangan posisinya dengan cepat di 10 lap terakhir meski mampu mengamankan poin setelah finis P13.
Pebalap berusia 22 tahun itu ingin fit menuju Grand Prix selanjutnya yang akan dihelat di kampung halamannya, Prancis, pada 16 Mei mendatang.
Jack Miller dan Francesco Bagnaia mempersembahkan finis 1-2 untuk Ducati dan Morbidelli melengkapi podium untuk tim Petronas Yamaha SRT.
Bagnaia kini mengambil alih pimpinan klasemen pembalap sementara MotoGP dengan koleksi 66 poin, menggeser Quartararo ke peringkat dua dengan jarak dua poin saja.Baca juga: Pembalap Tim Indonesia Jadi Juara Moto2 Jerez 2021