Alfa Romeo Giulia GTE bergaya retro dengan penggerak listrik. Sumber: carscoops.com
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Stellantis adalah hasil merger PSA Peugeot dan Fiat Chrysler Automobiles yang sudah memiliki 14 merek di bawahnya.
Stellantis pun menjadi salah satu grup terbesar di industri otomotif dunia. Namun belakangan rumor terbaru menyatakan sejumlah merek di bawah Stellantis akan rontok. Bahkan Chrysler dikabarkan termasuk yang dicopot.
"Kami memberi kesempatan untuk setiap (brand), salah satunya memberikan masing-masing waktu 10 tahun dan memberikan pendanaan selama 10 tahun untuk melakukan strategi kembali," kata CEO Stellantis Carlos Tavares dalam acara 'Mobil Masa Depan Financial Times' yang dikutip dari Auto Blog hari ini, Jumat, 14 Mei 2021.
Peringatan dari bos Stellantis tersebut mengkonfirmasi para penggemar dan dealer Chrysler agar jangan khawatir tentang masa depan, setidaknya dalam 10 tahun ke depan.
Tak hanya penggemar Chrysler, para penyuka merek Lancia juga bernapas lega, juga Alfa Romeo, dan Vauxhall. Hanya merek Opel yang dijual ke perusahaan Inggris Raya.
Brand Lancia yang pernah unggul pada kemewahan, kinerja, maupun inovasinya menghadapi tantangan. Walaupun populer di negara asalnya, Italia, tetapi harus ekspansi di pasar global dan di luar segmen mobil city car agar bertahan di industri otomotif global.-survive/
Baca: Mobil Peugeot Punya Logo Baru, Perubahan Pertamanya di Bawah Stellantis
HIDAYAT SALAM | AUTOBLOG