Barisan ban mobil yang tengah diproduksi, Hankook merupakan perusahaan multinasional asal Korea Selatan, yang bergerak di bidang industri otomotif. Geumsan, Korea Selatan, 2 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Hankook Tire Indonesia menghadirkan solusi atas pencemaran lingkungan akibat asap mobil niaga, seperti bus dan truk.
Tahun lalu, Komite Penghapusan Bensin Bertimbal melapotkan truk dan bus menjadi kontributor CO2 pertama dan kedua di Jakarta. Emisi bus sebesar 145.778 ton CO2 untuk bus, sedangkan truk 106.057 ton CO2.
National Sales Manager Truck & Bus Radial (TBR) PT Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni menilai perlu penggunaan ban mobil yang menciptakan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi.
Dia menerangkan bahwa ban mobil adalah komponen yang langsung bergesekan dengan permukaan jalan. Saat ban bergulir, energi mekanik akan berubah menjadi panas.
"Bahan bakar diperlukan untuk mengganti energi yang hilang tersebut," kata Ahmad dalam keterangan resmi yang diterima Tempo hari ini, Kamis, 10 Juni 2021.
Ahmad menyarankan penggunaan ban mobil niaga jenis radial, khususnya tipe ban tubeless.
Hankook memiliki ban mobil Smart Flex AH31 yang cocok untuk truk dan bus. Ban tubeless ini memiliki Multi 3-Dimensional Kerf Technology sehingga traksi ban lebih baik.
Teknologi Tread Wear Equalized Stepper (T.W.E.S) pada ban mobil Smart Flex mampu mengurangi keausan ban yang tidak merata. Usia pakai pun menjadi maksimal.
Menurut dia, ban tubeless mobil tidak memerlukan ban dalam dan flap sehingga lebih ringan sehingga lebih sedikit tenaga untuk memutar ban.
"Tentunya ban ini dapat menghemat konsumsi bahan bakar," ucapnya.
President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia Yoonsoo Shin mengungkapkan pengunaan ban truk dan bus radial dapat mendukung kegiatan fleet customer sekaligus menjaga lingkungan hidup.
"Ban radial khususnya tubeless Hankook umur pakainya panjang sehingga dapat menghemat biaya operasional," ujar Shin.
