Pembalap Ferrari Carlos Sainz saat tampil dalam sesi latihan F1 di Sirkuit Zandvoort, Zandvoort, Belanda, 3 September 2021. Instagram
GOOTO.COM, Jakarta - Ferrari memberikan dukungannya untuk penggunaan mobil hybrid di pentas Formula 1 (F1). Itu disarankan langsung oleh kepala tim Scuderia Ferrari di F1, Mattia Binotto.
Dirinya menjelaskan bahwa menggunakan mobil hybrid di ajang jet darat adalah langkah yang masuk akal, ketimbang penggunaan kendaraan full electric. Keputusan itu diambil untuk membuat F1 menjadi berkelanjutan di masa mendatang.
Mengingat, sejumlah negara berkembang telah berusaha untuk menyambut era elektifikasi. Dengan begitu, Formula 1 pun seharusnya juga mengarah ke sana untuk tetap bertahan sebagai kompetisi mobil balap paling bergengsi di dunia.
“F1 selalu menjadi platform inovasi, tidak hanya untuk performa, keandalan dan teknologi, tetapi bisa menjadi inovasi untuk keberlanjutan. Full electric bukan satu-satunya solusi. Kami percaya ada solusi lain, seperti hibridisasi dengan bahan bakar yang sepenuhnya berkelanjutan,” kata Binotto kepada Motor1.
Lebih lanjut, Binotto menjelaskan bahwa perubahan tersebut nantinya bakal menjadi jauh lebih hemat dari mobil balap sebelumnya. Namun, dirinya juga mengakui hal ini memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri bagi para tim pabrikan.
“Tantangannya adalah untuk mendapatkan performa maksimal dari produk yang sepenuhnya berkelanjutan. Kesulitannya adalah mencoba menjadi yang terbaik, karena ini adalah lingkungan yang kompetitif dan persaingan adalah tentang keunggulan relatif,” jelasnya.
Meskipun sejauh ini Formula 1 telah berencana untuk memiliki jejak nol karon bersih pada 2030, namun solusi hibridisasi merupakan langkah yang tidak buru-buru dalam menyambut perubahan besar era elektrifikasi.
Baca: Mobil Mungil Ferrari Testa Rossa J Diproduksi Hanya 299 Unit, Berapa Harganya?
MOTOR1 | HNDUSTAN TIMES