Mobil keluaran terbaru Honda Small RS Concept saat dipamerkan pada pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 20 April 2018. Logo RS diterapkan Honda untuk varian produknya yang mempunyai karakter tampilan yang lebih sporti, seperti yang sudah ada saat ini, yaitu model RS untuk Jazz, Brio dan Mobilio. Tempo/Tony Hartawan
GOOTO.COM, Jakarta - PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaku mengalami penurunan pasokan mobil ke dealer akibat krisis semikonduktor yang melanda industri otomotif. Penurunan suplai ini bahkan mencapai 18,7 persen pada periode Agustus 2021.
Business Inovation and Sales & Marketing Director PT HPM, Yusak Billy mengatakan saat ini Honda tengah mengoptimalkan produksi dengan komponen yang tersedia.
"Saat ini permintaan konsumen masih cukup baik. Oleh sebab itu kamu terus berusaha memenuhi permintaan tersebut dalam waktu sesingkat-singkatnya," kata Billy, dikutip dari Bisnis.com hari ini, Rabu, 15 September 2021.
Billy menjelaskan bahwa krisis chip ini sangat berdampak terhadap mobil yang tingkat produksinya tinggi. Pasalnya, seluruh mobil Honda saat ini sudah dibekali teknologi yang seluruhnya terbuat dari komponen semikonduktor.
"Model produksi tinggi seperti Honda Brio sangat terlihat dampaknya bila dibanding model lainnya," jelasnya.
Kendati terdapat penurunan pasokan kendaraan, Honda masih optimis untuk mempertahankan market share di angka 14 persen.
Baca: Penjualan Mobil Mitsubishi Mencapai 8.251 Unit, Xpander Masih Terlaris