Atap taksi bekas yang diubah menjadi kebun sayur di sebuah lapangan di Bangkok, Thailand, 16 September 2021. REUTERS/Chalinee Thirasupa
GOOTO.COM, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah menghancurkan bisnis transportasi taksi di Thailand. Pembatasan mobilitas yang terjadi di Negeri Gajah Putih tersebut membuat Koperasi Taksi Ratchaphruek terpaksa gulung tikar.
Dilansir dari laman Autoblog hari ini, Selasa, 28 September 2021, ratusan orang yang biasanya mengemudikan taksi untuk mencari uang, terpaksa berhenti dari pekerjaannya dan kembali ke desa tempat mereka berasal.
Namun ada hal menarik dari penutupan bisnis taksi Ratchaphruek ini. Seluruh armada taksi yang terparkir di pool terlihat kini menjadi kebun sayur raksasa. Pemilik perusahaan menjadikan mobil sedan taksi ini sebagai lahan untuk menanam sayuran.
"Ini adalah pilihan terakhir kami. Mobil-mobil ini hanya terdiam di sini, jadi kami pikir kami akan menanam sayuran di atasnya," kata Pelaksana Koperasi Taksi Ratchaphruek, Thapakorn Assawalertkun, dikutip dari Autoblog.
Armada taksi yang terdiri dari sedan Toyota Camry model lama ini dipasangkan terpal plastik dengan bingkai bambu di bagian atap mobil. Kemudian di atas terpal tersebut ditanami sejumlah sayuran seperti cabai, terong, dan zucchini.
Tidak hanya itu, ban dari armada taksi tersebut juga dilepaskan dan dijadikan sebagai akuarium darurat. Ban tersebut dilapisi terpal dan diisikan air. Akuarium darurat ini dijadikan sebagai tempat untuk mengembangbiakkan katak.
Perusahaan taksi Bangkok sangat bergantung pada pariwisata. Industri tranportasi ini terpaksa berhenti karena selama 2020, pemerintah Thailand menerapkan pembatasan, sehingga tidak ada wisatawan yang datang.
Bisnis kebun sayur dan pengembangbiakan katak ini dipilih sebagai alternatif terakhir untuk meraih keuntungan. Bahkan ada beberapa pengemudi yang ikuti menyumbangkan uangnya untuk memulai bisnis kebun sayur ini.
Baca: Kembangkan Mobil Listrik, Menperin Sebut Produsen Jepang Beri Investasi Rp57 T
DICKY KURNIAWAN | AUTOBLOG