Mobil baru Renault Megane E-Tech Electric dipamerkan dalam acara Munich Motor Show 2021 di Aubervilliers dekat Paris, Prancis, 2 September 2021. REUTERS/Eric Gaillard
GOOTO.COM, Jakarta - Produsen mobil asal Prancis, Renault, memutuskan memanfaatkan investasi pada baterai luthium ion untuk mengurangi biaya produksi mobil listrik dan ritel.
Mengutip Autocar hari ini, Rabu, 10 November 2021, CEO Grup Renault Luca de Meo menyatakan penggunaan baterai lithium ion untuk mobil listrik tidak mengganggu. Bahkan menjadi teknologi yang progresif dan banyak produksi yang bisa dihemat.
Walaupun sudah ada teknologi masa depan seperti bateraqi lithium solid state, de Meo tetap akan menggunakan teknologi baterai mobil listrik lithium ion yang menguntungkan secara bisnis dalam jangka panjang.
Renault tengah berfokus pada mobil listrik Megane E-Tech Electric yang menawarkan dua pilihan baterai, dengan jangkauan 186 dan 292 mil. Megane E-Tech Electric akan mulai dijual pada 2022 dengan harga mulai 30.000 Pound Sterling atau sekitar Rp 579 juta.
HEDWIGE | AUTOCAR | JOBPIE
Baca: Renault Megane E-Tech, Mobil Listrik Perpaduan Hatchback dengan Crossover