Bagian perakitan suspensi dan sistem pengereman mobil Merceds-Benz M-Class seri ML 350 4Matic di pabrik perakitan Merceds-Benz Indonesia di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/11). TEMPO/Dian Triyuli Handoko
GOOTO.COM, Jakarta - Rifat Sungkar baru-baru ini mencoba untuk memberikan penjelasan soal pemakaian suspensi mobil polyurethane. Lalu bagaimana menurutnya jika suspensi berbahan polyurethane digunakan pada mobil harian?
Pembalap reli Indonesia tersebut menjelaskan bahwa bahan polyurethane memiliki keunggulan dan kekurangan sendiri. Salah satu keunggulannya adalah memiliki daya tahan yang sangat baik dengan jangka waktu yang lama.
Sedangkan kekurangannya, terang Rifat, suspensi polyurethane terbilang kaku. Hal ini memperjelas bahwa bahan polyurethane tidak cocok untuk digunakan pada mobil harian. Bahan ini lebih tepat digunakan untuk ajang balap mobil.
“Polyurethane bahannya lebih keras dan kaku, tapi durability lebih lama. Untuk dipakai di kondisi tertentu akan kuat, (sedangkan) jika dipakai harian akan memengaruhi bantingan itu sendiri,” ucap Rifat dalam acara virtual bersama Mitsubishi pekan ini.
“Karena besi ketemu besi, jadi tidak boleh ada gerakan sentrifugal. Jadi semua harus gerak bersamaan,” lanjut Rifat menambahkan.
Lebih lanjut, sang pembalap Tanah Air juga tidak menyarankan penggunaan suspensi berbahan polyurethane untuk mobil harian. Pasalnya, hal itu akan mengurangi tingkat kenyamanan berkendara.
“Untuk kenyamanan harian semua harus ada kompensasi, ketika ada lubang, ada getaran itu wajar. Semua ada konsekuensinya. Kalau digunakan harian tidak enak, tapi untuk heavy duty itu bagus. Kalau buat harian saya tidak sarankan karena mengurangi kenyamanan,” tutup dia.
Baca: Keselamatan Berkendara: 3 Pengguna Jalan yang Jadi Prioritas Utama
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram