Pembalap wanita asal Spanyol ini bergabung dengan tim BOE SKX. Ana menggantikan posisi David Salvador (Spanyol) yang mengalami kesulitan sponsor dan menjadi rekan setim bagi rookie David Munoz (Spanyol). Foto/Instagram
GOOTO.COM, Jakarta - Balap sepeda motor identik dengan kaum laki-laki. Kalaupun ada pembalap wanita, jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Apalagi untuk kompetisi di tingkat internasional seperti Kejuaraan Dunia Moto3. Keberadaannya yang langka membuat rider wanita selalu mendapatkan tempat istimewa.
Nah, musim ini Moto3 kembali akan diikuti seorang pembalap wanita. Namanya Ana Carrasco dari Spanyol. Dia bergabung dengan tim BOE SKX. Ana merupakan sosok yang tidak asing di dunia olahraga kecepatan ini.
Ia pernah tambil di Moto3 periode 2013 hingga 2015. Pada 2017 hingga 2021, pembala 24 tahun itu tampil di Kejuaraan Dunia Supersport 300 (World Supersport 300/WorldSSP300). Di kejuaraan inilah dia mencatat prestasi spektakuler, menjadi Juara Dunia WorldSSP300 musim 2018, mengalahkan rival yang seluruhnya pembalap pria, termasuk pembalap muda Indonesia ketika itu Galang Hendra Pratama.
Ana sebenarnya bukan pembalap wanita pertama yang tapil di Kejuaraan Dunia balap sepeda motor dan mencetak poin. Rider wanita pertama yang menorehkan prestasi manis di Kejuaraan Dunia adalah Taru Rinne. Lady rider asal Finlandia ini sebenarnya mengawali karir di balap gokart. Ia sempat bertarung dengan pembalap Formula 1 seperti Mika Hakkinen dan Mika Salo di balap karting.
Baru pada 1987 Rinne diberi kesempatan tampil di balap sepeda motor kelas 125 cc di Repbulik Ceko dan finis di posisi 20 besar. Itulah satu-satunya balapan yang dia ikuti pada tahun tersebut. Setahun berikutnya, ia tampil dua kali pada kelas 125 cc dan mengumpulkan 2 poin. Tahun 1989 merupakan tahun terbaik Rinne. Ia tampil dalam enam balapan dan mengumpulkan total 23 poin. Peringkat terbaiknya adalah finis di posisi tujuh di seri Hockeinheim, Jerman. Setelah itu, pamor Rinne meredup, dan nihil poin dalam dua musim terakhir yang dia ikuti.
Nama berikutnya adalah Tomoko Igata (Jepang) yang juga turun di kelas 125 cc. Igata sebelumnya populer Kejuaraan Superbike Jepang dengan mencetak total 30 poin dalam dua musim.
Setelah penampilan pertama di GP Jepang 1992 sebagai pembalap wildcard, ia sepenuhnya menjadi bagian dari kelas 125 cc pada tahun 1994 setelah bergabung dengan tim FCC Technical Sports. Mengendarai Honda RS125, Igata sukses meraih 2 poin di balapan pertamanya di Austalia.
Dan mengakhiri klasmen akhir dengan total 28 poin. Ia juga tampil mengesankan setelah finish ke-14 di Sydney. Musim 1995, Igata dua kali masuk 10 besar yakni peringkat 7 dan 5 di GP Ceko. Ini adalah peringkat tertinggi yang diraih pembalap wanita ketika itu.
Nama lain yang juga mencuri perhatian di Kejuaraan Dunia roda dua adalah Katja Poensgen – juara Junior Cup pertama di Jerman, 1995. Di tahun yang sama, Poensgen juga menjuarai European Supermono Championship.
Dia kemudian melanjutkan untuk bersaing di Kejuaraan Dunia 125 cc dan Supersport Jerman, WorldSSP dan Superstock 1000 Eropa. Pada tahun 2001, ia tampil Kejuaraan Dunia 250 cc dan finis di posisi ke-14 di GP Italia. Itu adalah pertama kalinya seorang wanita menyelesaikan finis tertinggi di kelas 250 cc.
Era modernNama Ana Carrasco cukup menyedot perhatian ketika pertama kali tampil di Kejuaraan Dunia Moto3 pada 2013. Ia mengklaim total 9 poin di tahun pertamanya. Sempat nihil poin di dua musim berikutnya, Ana pindah ke ajang World Supersport 300/WorldSSP300 musim 2017-2021.
Ana termasuk pembalap yang paling disegani di kelas ini. Puncak pretasinya adalah musim 2018 dengan merebut gelar Juara Dunia WorldSSP300, mengalahkan mayoritas pembalap pria, termasuk Galang Hendra Pratama dari Indonesia.
Pada 18-20 Maret 2022, Ana akan tampil di Moto3 yang akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, menjadi rival bagi Mario Suyo Aji (Mario Aji).
Maria Herrera juga masuk daftar pembalap wanita yang berhasil meraih poin di Kejuaraan Dunia Moto3. Ia tampil penuh di Moto3 pada 2015 dan langsung mencetak 9 poin. Tahun berikutnya, ia mengumpulkan 7 poin. Saat ini, Herrera masih bertarung di Kejuaraan Dunia MotoE dengan prestasi terbaik finis di posisi 5.
Selain nama-nama di atas, juga terdapat beberapa nama pembalap wanita yang tampil di Kejuaraan Dunia dalam 72 tahun terakhir. Mereka adalah Beryl Swain (yang pertama mengambil bagian dalam GP pada tahun 1962), Gina Bovaird, Inge Arends, Undine Krummer, Petra Gschwander dan Daniela Tognoli.
MOTOGP | BERBAGAI SUMBER
Baca juga: Rider Wanita asal Spanyol Ini Jadi Rival Mario Aji di Moto3 2022
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.