Volvo C40 Recharge akan mulai diproduksi musim gugur ini dan akan dibangun bersama dengan XC40 Recharge di pabrik manufaktur Volvo Cars di Ghent, Belgia. Foto : Volvo
GOOTO.COM, Jakarta - Volvo Car Group telah melaporkan rapor penjualan mobil mereka pada April 2022 di pasar Cina. Dalam laporan tersebut, penjualan mobil produsen asal Swedia tersebut diketahui mengalami penurunan 47,8 persen pada bulan lalu .
Menurut laporan Reuters, penurunan penjualan mobil Volvo itu tak terlepas dari penutupan wilayah atau lockdown di Cina. Selain itu mereka juga diterpa masalah rantai pasokan yang menghambat produksi.
Sementara itu, penjualan mobil Volvo di pasar otomotif Amerika Serikat juga dilaporkan turun sebesar 9,2 persen. Sedangkan untu pasar Eropa, catatan mereka juga turun 23,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya .
"Pada April, lockdown di Cina akibat Covid-19 berdampak pada pengiriman ritel dan menambah tantangan pada rantai pasokan global yang sudah melemah. Ini mengakibatkan hilangnya produksi tambahan," kata Volvo dalam sebuah pernyataan.
Kendati demikian, Volvo menjelaskan bahwa permintaan konsumen tetap kuat dan pangsa mobil listrik mereka secara keseluruh meningkat. Sekedar informasi, peningkatannya menjadi 10 persen dari 9 persen pada Maret 2022.
Volvo sendiri saat ini memiliki target sebesar 50 persen penjualan mobilnya merupakan kendaraan listrik murni. Pencapaian itu diharapkan bisa terjadi pada pertengahan dekade ini.
Baca: Nissan Dikabarkan Bakal Meluncurkan Mobil Listrik Datsun dengan Harga Murah
REUTERS
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.