GOOTO.COM, Jakarta - BMW AG dilaporkan mengalami penurunan penjualan mobil pada kuartal kedua tahun ini. Padahal pengiriman mobil listrik mereka secara ritel mencatatkan lonjakan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Merek mobil mewah tersebut mengklaim penjualan mobil mereka turun menjadi 563.536 unit pada kuartal dua 2022. Sekedar informasi tambahan, jumlah kendaraan itu termasuk dengan merek Mini dan Rolls Royce.

Penurunan penjualan mobil BMW juga dilaporkan terjadi pada pasar Cina, di mana anjloknya mencapai 28 persen. Sementara untuk pasar Amerika Serikat dan Eropa, penjualan mobil mereka turun seperlima.

Catatan positif dari penjualan kendaraan listrik nyatanya tidak membantu banyak. Pengiriman mobil listrik BMW dilaporkan meningkat lebih dari dua kali lipat pada paruh pertama 2022, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, kemerosotan penjualan mobil BMW secara keseluruhan terjadi di belakan krisis chip yang berdampak pada industri otomotif global. Tak hanya itu, masalah rantai pasokan juga dinilai sebagai penyebab lainnya.

Pembuat mobil sampai saat ini masih berharap agar situasi krisis chip dan rantai pasokan cepat mereda dalam beberapa bulan ke depan. Kepala produksi BMW Milan Nedeljkovic mengaku optimistis pihaknya bakal memenuhi target pembuatan mobil yang ditetapkan awal tahun.

Baca: Klasemen Formula 1 2022: Leclerc Tempel Verstappen, Hamilton Masih P6

HINDUSTAN TIMES

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.