Ilustrasi motor listrik Ducati. Sumber: asphaltandrubber.com
GOOTO.COM, Jakarta - Saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai melirik motor listrik sebagai alat mobilitas sehari-hari. Hal itu tak terlepas dari gencarnya kampanye kendaraan listrik dan masalah kenaikan harga BBM.
Dikabarkan bahwa kendaraan listrik lebih hemat dibandingkan dengan sepeda motor berbahan bakar bensin. Dilansir dari Tempo.co, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemakaian sepeda motor listrik bisa menghemat BBM hingga 60 persen.
Namun tahukah Anda bahwa cara berkendara motor listrik tidak sama dengan motor konvensional? Biasanya dalam mengendarai motor konvensional, otak pengendara mendapat informasi dari suara mesin dan knalpot saat dihidupkan.
Aspek audio ini hilang saat berkendara motor listrik. Suara sepeda motor listrik begitu senyap dan putaran dinamo saat berjalan hanya menimbulkan suara dengung yang halus.
“Hal terpenting sinkronisasi terlebih dahulu, perlu santai dan selaras antara otak dan tangan. Karena audio hilang, pengguna suka kaget saat buka gas,” jelas Daniel Arya dari Tim Safety Riding PT Astra Honda Motor beberapa waktu lalu.
Hal tersebut pastinya akan membuat orang yang baru pertama kali mencoba akan kaget, karena motor listrik langsung bergerak tanpa adanya suara mesin. Maka dari itu, pengendara awam yang belum terbiasa dengan kehadiran motor listrik perlu meningkatkan fokus dan kewaspadaan lebih.
Bagi pengendara, sebaiknya jangan langsung membuka grip gas cukup banyak. Pasalnya karakter motor listrik langsung memberi torsi besar secara spontan sejak grip gas dibuka.
“Waktu riding pertama bukanya gas pelan saja, karena tidak ada suaranya, dan paling penting tidak perlu over limit. Saat mau belok atau saat manuver pastikan lihat spion, dan jaga jarak,” tutup dia.
Baca Juga: Apa Bedanya Mengendarai Mobil Listrik dengan Mobil Konvensional? Simak Caranya
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto