Menko bidang Perekonomian Airlanggan Hartarto, Menteri Perindustrian Agus G. Kartasasmita, dan Duta Besar Jepang Kanasugi Kenji didampingi CEO of Asia Region for Toyota Motor Corporation (TMC) and President of Toyota Motor Asia Pacific (TMAP) Hao Quoc Tien, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih A. Tjahjono, Wakil Presiden PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, dan Wakil Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto meninjau proses perakitan baterai yang digunakan Toyota Kijang Zenix HEV pada battery line Karawang Plant 1 TMMIN, saat acara peresmian produksi lokal perdana secara massal Toyota Kijang generasi ke-7 tersebut oleh TMMIN yang kini hadir dengan line-up elektrfikasi, di Karawang Plant 1 TMMIN, Jawa Barat, Senin, 21 November 2022. (TMMIN)
GOOTO.COM, Jakarta - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia memproduksi sendiri baterai untuk Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid. Baterai ini diproduksi di fasilitas perakitan xEV Center di Karawang Plant I, Karawang, Jawa Barat.
Kijang Innova Zenix Hybrid menggunakan baterai non-liquid electrode (Ni-MH) atau nikel, bukan lithium-ion seperti pada umumnya.
Tempo berkesempatan melihat langsung proses perakitan baterai ini dari tahap awal sampai selesai pada Kamis, 24 November 2022.
xEV Center ini ditenagai oleh tujuh pekerja, enam dari Indonesia, satu expert dari Toyota Jepang. Pabrik baterai Toyota ini dalam satu tahun sanggup memproduksi (kapasitas maksimum) sebanyak 9.000 unit. Namun saat ini baru 2.000 unit yang diproduksi.
Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Andang Tjahjono mengatakan bahwa produksi baterai di Karawang Plant I saat ini difokuskan untuk Kijang Innova Hybrid. Namun, kata dia, tidak tertutup kemungkinan juga akan digunakan pada produk hybrid Toyota lainnya.
"Tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga untuk ekspor," kata Warih saat ditemui di Karawang Plant.
Proses perakitan Toyota Kijang Innova Zenix di Karawang Plant I, Karawang, Jawa Barat, 24 November 2022. TEMPO/Wawan Priyanto
Kijang Innova Zenix Hybrid menggunakan baterai berkapasitas 1.3 kWh. Baterai ini terdiri dari 6 sel dan 28 modul.
Ada lima tahapan dalam merakit baterai Kijang Innova Zenix Hybrid ini yakni battery modul (bahan utama), electrical componen, wire harness, cooling system, dan packaging parts. Jenis pekerjaan di pabrik ini adalah tahapan kelima, yakni packaging parts.
Pabrik perakitan baterai di Karawang Plant I ini sudah menerapkan teknologi canggih, termasuk sistem pencegah kesalahan pada pemasangan komponen baterai.
Tempo membuktikannya sendiri ketika pekerja mencoba memasang komponen yang tidak pada tempatnya, dan seketika itu sistem langsung memberitahukan bahwa terjadi kesalahan pada pemasangan komponen. Sistem kemudian menunjukkan bagian atau komponen yang salah pasang tersebut untuk diperbaiki.
Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azam, mengatakan bahwa baterai modul didatangkan dari Jepang. Sudah dalam bentuk modul. Lalu dirakit menjadi baterai yang siap pakai. "Sebagian komponen sudah diproduksi secara lokal, seperti kabel, dan lainnya," ujar dia.
Bob menambahkan bahwa perusahaan telah melakukan berbagai investasi dalam persiapan produksi Kijang Innova Zenix Hybrid di Indonesia, termasuk di antaranya menyalurkan investasi ke pemasok komponen lokal.
Menariknya, pabrik baterai ini menggunakan listrik dari panel surya (tenaga matahari), tidak menggunakan listrik dari PLN. Tidak hanya untuk mengaliri listrik di pabrik baterai, tetapi juga untuk pabrik Toyota secara keseluruhan.
Baca juga: Produksi Kijang Innova Zenix, Toyota Indonesia Gandeng Pemasok Lokal
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.com