Pekerja tengah melakukan pengecekan motor listrik di Stan PLN pada pameran IIMS 2022, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 April 2022. PT PLN (Persero) dan PT Grab Indonesia berkolaborasi mengembangkan infrastruktur stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Tempo/Tony Hartawan
GOOTO.COM, Jakarta - PT VKTR Teknologi Mobilitas menggandeng Pusat Unggulan Iptek-Perguruan Tinggi Teknologi Penyimpanan Energi Listrik (PUI-PT TPEL) Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam mengembangkan baterai kendaraan listrik.
Keduanya telah menandatangani perjanjian kerja sama di Surakarta, Jawa Tengah, pada Kamis, 1 Desember 2022. Perjanjian itu dihadiri secara langsung oleh Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono dan Ketua PUI-PT TPEL UNS Prof. Agus Purwanto.
Melalui keterangan resminya, Gilarsi menjelaskan bahwa perjanjian itu adalah tahap lanjutan dalam pengembangan teknologi baterai, mulai dari nickel processing, recycling sampai komersialisasi produk baterai.
“Selain itu, kami VKTR bersama UNS juga terus mempererat kerja sama dengan PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya) dalam pengembangan baterai dari module to pack, dan termasuk yang lebih utama adalah pengembangan battery management system (BMS)-nya,” ujar dia, dikutip dari Antara.
Kolaborasi VKTR dan UNS ini secara khusus mengembangkan battery materials, mulai dari bijih nikel menjadi P-CAM (Precursor Cathode Active Material), P-CAM menjadi CAM (Cathode Active Material), CAM menjadi cell baterai, hingga daur ulang baterai yang masa pakainya sudah habis.
Gilarsi mengatakan battery materials merupakan bahan-bahan yang terkadung dalam baterai yang mampu mengubah energi listrik dan menyimpannya dalam bentuk energi kimia. Sedangkan P-CAM adalah campuran logam hidroksida dari nikel, kobalt, dan senyawa lain yang membentuk katode baterai.
“Cathode Active Material (CAM) adalah bahan katoda baterai berupa campuran pCAM dan Lithium. Inilah bagian penting yang mendorong kinerja, menjaga keamanan, dan menentukan efisiensi biaya sebuah baterai lithium-ion,” jelas dia.
Lebih lanjut dirinya memastikan pihaknya bakal mendukung fasilitas laboratorium penelitian di bidang teknologi baterai, pendanaan, peralatan dan komponen material untuk joint development.
“Kami, VKTR antara lain akan mendapatkan tenaga peneliti, mahasiswa, serta sumber daya lainnya untuk memperdalam riset pada ruang lingkup yang disepakati,” ujar Gilarsi menjelaskan.
Sementara itu Ketua PUI-PT TPEL UNS Prof. Agus Purwanto menyambut positif kerja sama ini. Dirinya pun berharap rencana dan aksinya ke depan akan semakin konkret dan solid sehingga dapat mencapai target yang ditetapkan.
"Lebih strategis lagi, peran kami sebagai unsur dunia akademis yang bersinergi dengan dunia usaha, Insya Allah juga akan tercatat dengan tinta emas, yaitu bahwa kami menjadi salah satu pelaku penting dalam proses pembangunan dan pengembangan ekosistem industri elektrifikasi di Indonesia," tutup Agus.
Baca juga: Pemkot Ambon Masih Hitung Anggaran Kendaraan Dinas Listrik
ANTARA
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto